TRANSFORMASI IDENTITAS KEWARGANEGARAAN DALAM REVOLUSI DIGITAL : TANTANGAN DAN SOLUSI
Kata Kunci:
Revolusi Digital, Era Society 5.0, Identitas Kewarganegaraan, Implikasi, TantanganAbstrak
Perkembangn teknologi mempenngaruhi perubahan revolusi digital yang semakin berkembang dengan pesat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai tantangan dalam menjaga identitas kewarganegaraan di era digital 5.0 dan menganalisis solusi dalam mengatasi tantangan yang muncul akibat revolusi digital 5.0 terhadap identitas kewarganegaraan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan studi kepustakaan yang relevan. Hasil penelitain menunjukkan adanya tantangan revolusi digital terharap identitas kewarganegaraan yakni lunturnya identitas kewarganegaraan, tantangan privasi keamanan data, kesenjangan digital, dan polarisasi dan konflik internal di dalam masyarakat akibat berita hoax. Solusi yang disarankan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melibatkan pendekatan inklusif dan adaptif dari pemerintah serta masyarakat secara keseluruhan. Ini mencakup edukasi dan peningkatan
literasi digital di masyarakat, serta kolaborasi lintas sektor untuk mengembangkan inisiatif yang melawan disinformasi dan ekstremisme online, yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat terhadap ancaman digital yang merusak identitas kewarganegaraan. Kesimpulannya Revolusi digital 5.0 menantang identitas kewarganegaraan dengan risiko privasi, kesenjangan digital, dan polarisasi sosial. Solusi inklusif dan adaptif, melalui edukasi literasi digital dan kolaborasi lintas sektor, diperlukan untuk memperkuat ketahanan dan integritas identitas di era digital.
Referensi
A. P. Kirani and F. U. Najicha, “Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pedoman dalam Menghadapi Era Society 5.0 Mendatang,” Jurnal Educatio FKIP UNMA, vol. 8, no. 2, 2022, doi:10.31949/educatio.v8i2.2391.
N. K. N. Widiasari and E. F. Thalib, “The Impact of Information Technology Development on Cybercrime Rate in Indonesia,” Journal of Digital Law and Policy, vol. 1, no. 2, 2022, doi: 10.58982/jdlp.v1i2.165.
Engel, “Sugiyono 2012,” Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents. 2014.
dkk Miza Nina Adlini, “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan,” Pre-print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung, vol. 6, no. 1,2022.
D. Agis Dwiyanti, I. Nurani, M. Nuryana Alfarizi, and R. Datul Hubbah, “Pengaruh Media Sosial terhadap Partisipasi Politik Warga Negara: Dampak Positif dan Negatif,” 2023.
Muhajir, “Pembelajaran Daring di Era COVID-19: Kesenjangan Digital, Sistem Kompetisi, dan Model Pendidikan yang Manusiawi,” Mimikri: Jurnal Agama dan Kebudayaan, vol. 6, no. 2, 2020.
P. Haniko et al., “Menjembatani Kesenjangan Digital: Memberikan Akses ke
Teknologi, Pelatihan, Dukungan, dan Peluang untuk Inklusi Digital,” Jurnal
Pengabdian West Science, vol. 2, no. 05, 2023, doi: 10.58812/jpws.v2i5.371.
R. Alinata, E. Susanti, W. Atika Sari, S. Dinillah, and D. Nirmala Sofi, “Membangun kecakapan kewarganegaraan digital melalui implementasi PKn di era revolusi industri 4.0,” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP), vol. 2, no. 1, pp. 20–29, 2024.
A. Nguyen, “Digital Inclusion,” in Handbook of Social Inclusion, Cham: Springer International Publishing, 2021, pp.1–15. doi: 10.1007/978-3-030-48277-0_14-1.
E. Rahmayanti, “Prosiding Seminar Nasional Kewarganegaraan Penguatan literasi digital untuk membentuk karakter kewarganegaraan digital melalui pendidikan kewarganegaraan.”