https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/issue/feedProsiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS2024-10-24T09:07:37+07:00Wijianto, S.Pd., M.Sc.wijianto@staff.uns.ac.idOpen Journal SystemsProsiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/1PERAN MAHASISWA DALAM PENGUATAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL PADA ERA SOCIETY 5.02024-10-09T03:56:16+07:00Erna Yuliandariernayuliandari@staff.uns.ac.id<p>Tulisan ini mengkaji peran mahasiswa dalam penguatan kewarganegaraan global pada era society 5.0. Era society 5.0 merupakan era dimana masyarakat mampu memecahkan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi teknologi sehingga kondisi kehidupan masyarakat berpusat pada teknologi Negara Indonesia merupakan bagian dari global yang bersinggungan dan dipengaruhi oleh perkembangan globalisasi. Mahasiswa sebagai Warga negara yang baik harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewarganegaraan agar dapat membentuk warga negara yang baik tidak hanya sekedar dalam konteks nasional melainkan juga dalam konteks global. Mahasiswa dalam konteks global harus memiliki wawasan luas, bertanggungjawab secara etika, bersikap baik dalam keberagaman, serta berketerampilan dengan terlibat aktif dalam masalah-masalah global. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis literatur terkait. Analisis data dilakukan melalui proses mengakses data, mengorganisir, menyortir, mengkategorikan, dan mengelompokkan hasil studi kepustakaan yang dikumpulkan. Mahasiswa sebagai bagian warga negara global sekaligus agen perubahan memiliki peran penting dalam penguatan kewarganegaraan global pada era Society 5.0 diantaranya dengan : (1) Melakukan kontribusi untuk menyeimbangkan identitas nasional dengan identitas global sebagai dampak ancaman krisis identitas nasional, (2) Mengembangkan kemampuan dalam membentuk kesadaran dan merespon isu-isu global yang ada melalui Pendidikan kewarganegaraan global, Mahasiswa dapat mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan tinggi, mereka dapat menciptakan solusi yang inovatif untuk mengatasi tantangan global (3) Kerlibatan mahasiswa dalam berbagai aktivitas nasional dan internasioanl . Peran aktif mahasiswa dalam mengatasi tantangan global membutuhkan dukungan dari institusi pendidikan, masyarakat, dan pemerintah. Mahasiswa perlu diakui sebagai mitra penting dalam mengembangkan solusi dan mendapatkan akses yang memadai terhadap sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan. pemikiran kritis, kesadaran tentang isu-isu global, dan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi dalam perubahan positif.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/2Urgensi dan Tantangan Kewarganegaraan Global terhadap Dunia Pendidikan dalam Menanggapi Dinamika Perkembangan Global pada Era Society 5.02024-10-09T04:12:00+07:00Prisca Kiki Wulandaripriscakiki@ub.ac.id<p>Di era Society 5.0, praktik kewarganegaraan global tidak dapat dihindarkan. Kemudahan akses teknologi digital mempermudah penyebaran informasi dan komunikasi sehingga dunia seperti tanpa batas. Kewarganegaraan global menekankan peran warga negara dalam komunitas global, tidak terbatas hanya sebagai warga negara di suatu negara. Oleh karena itu, pembangunan kapasitas untuk terlibat aktif dalam kewarganegaraan global memerlukan peran Pendidikan Kewarganegaraan Global. Artikel ini mengulas dua masalah, yakni aktualisasi kewarganegaraan global dalam pendidikan kewarganegaraan dalam perspektif sosial dan budaya; dan peluang dan tantangan kewarganegaraan global dalam dunia pendidikan pada era Society 5.0 dengan melihat sikap kritis warga negara. Pada sub bab 1 artikel ini mengulas studi kasus kewarganegaraan global pada migrasi warga negara Asia Tengah dan Afrika ke Eropa; dan mengulas studi kasus budaya yakni motif batik Lasem sebagai hasil dari pengaruh pertukaran budaya manca negara. Pada sub bab ke 2 artikel mengulas peran warga negara dalam menyikapi kewarganegaraan global. Warga negara perlu mengambil peluang-peluang positif, seperti semakin terbukanya lapangan pekerjaan, pendidikan, dan terlibat dalam komunita global menyelematkan keberlangsung lingkungan.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS --------------------------------------------- E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/3Peran Strategis Pendidikan untuk Membentuk “Manusia Subjek” dalam Rangka Mengoptimalkan Era Society 5.02024-10-09T04:58:11+07:00R. Eris Garinierisgrn@gmail.com<p>Penelitian ini mengkaji peran strategis pendidikan dalam membentuk "manusia subjek" dalam rangka mengoptimalkan era Society 5.0. Era Society 5.0 mengacu pada integrasi teknologi dalam semua aspek kehidupan dengan manusia sebagai pusat transformasi. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan perlu berfokus pada pembentukan manusia subjek melalui pendekatan yang holistik, seperti pendidikan berbasis kemandirian, pembelajaran kontekstual, kolaboratif, berbasis proyek, nilai, kecerdasan jamak, dan berkelanjutan. Pembentukan manusia subjek diharapkan dapat mengatasi tantangan seperti kesenjangan teknologi, keterampilan digital, privasi data, etika teknologi, ketergantungan teknologi, ketidaksetaraan digital, dan perlindungan lingkungan dalam era Society 5.0.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/4PENGUATAN CIVIC LITERACY MELALUI LITERASI NUMERASI DIGITAL SEBAGAI UPAYA PERGURUAN TINGGI DALAM MEMBENTUK KEWARGANGERAAN AKTIF DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T05:05:48+07:00Balgis Dwi Agustinabalgisdwiagustina@student.uns.ac.id<p>Kemajuan teknologi informasi telah menghasilkan berbagai tuntutan yang harus dikuasai oleh manusia untuk menyeimbangkan kemajuan zaman saat ini. Hal ini menegaskan pentingnya menciptakan generasi kewarganegaraan yang aktif di era arus teknologi informasi yang semakin cepat dan kompleks. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan ini melalui penguatan civic literacy, khususnya melalui literasi numerasi digital. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui urgensi civic literacy dalam membentuk kewarganegaraan aktif, yaitu menciptakan mahasiswa yang mampu menjadi warga negara yang terampil dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat modern yang semakin terhubung melalui literasi numerasi digital. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan teknik analisis data, meliputi pencarian data relevan, pengumpulan, pengkajian, dan perbandingan data sebagai dasar penyusunan penelitian baru. Civic literacy di era society 5.0 mendukung pemahaman mahasiswa dalam menilai kredibilitas dan validitas sumber informasi, serta mengidentifikasi bias informasi secara luas. Ini memungkinkan individu untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bernegara yang harmonis. Society 5.0 menghadirkan tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi. Strategi penguatan civic literacy melalui literasi numerasi digital dapat dilakukan dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan ilmu sosial. Melalui pembelajaran berbasis proyek, mahasiswa dapat mengatasi masalah sosial nyata dengan menerapkan ilmu pengetahuan dalam situasi kehidupan nyata, sehingga meningkatkan kesadaran kewarganegaraan. Penguatan civic literacy melalui literasi numerasi digital memungkinkan generasi muda untuk beradaptasi dengan perkembangan global di era society 5.0.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/5Peran Strategis Guru Pendidikan Pancasila Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila Melalui Kegiatan Pembelajaran Sebagai Upaya Mempersiapkan Generasi Society 5.02024-10-09T07:39:55+07:00Anggi Ayu Nurjanahanggiayunurjanah@student.uns.ac.id<p>Pancasila merupakan nilai yang sangat penting untuk ditanamkan kepada generasi yang akan membentuk bangsa, karena mereka adalah generasi yang akan memimpin bangsa di masa depan, tentulah harus mengetahui dasar-dasar bangsa dan latar belakang berdirinya. Sehingga, dalam penanaman nilai-nilai Pancasila tak lepas dari Pendidikan dan peran pendidik. Penanaman nilai Pancasila mencakup pengembangan keterampilan, nilai, dan sikap positif agar peserta didik memiliki nilai-nilai yang diharapkan dan mampu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pembelajaran Pendidikan Pancasila sebagai upaya mempersiapkan generasi Society 5.0. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka dari berbagai literatur yang dikumpulkan dari sumber-sumber terpercaya seperti jurnal ilmiah, buku-buku terkait, dan publikasi relevan lainnya. Hasil penelitian yaitu mengetahui mengenai pembelajaran Pendidikan Pancasila sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi Society 5.0. Memiliki pemahaman teoritis saja tidak cukup, karena pendidikan khususnya pendidik harus membantu mengajarkan siswa untuk menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila di era Society 5.0.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/6PERANAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI2024-10-09T07:55:21+07:00Surajiyodrssurajiyo@gmail.comLutfi Hardiyantolutfi_h@stkipkusumanegara.ac.id<p>Saat ini perkembangan teknologi mengalami kemajuan pesat, sehingga peradaban manusia mengalami perubahan yang luar biasa. Perkembangan teknologi tidak dapat dipisahkan dari keadaan sekitarnya, yaitu selalu berkembang dalam ruang budaya. Di sisi lain, perkembangan teknologi bersentuhan dengan nilai-nilai budaya dan agama, sehingga di satu sisi diperlukan semangat objektivitas, di sisi lain teknologi harus mengambil aspek budaya dan nilai-nilai religious dipertimbangkan dalam perkembangannya, sehingga tidak ada kerusakan dapat dilakukan untuk umat manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah pengembangan teknologi di Indonesia dikaitkan dengan satu nilai yaitu Pancasila, karena Pancasila adalah dasar negara. Oleh karena itu, Pancasila merupakan bagian integral dari sila-silanya harus menjadi sumber nilai, ekspresi pemikiran, dan prinsip moral bagi perkembangan teknologi. Metode penulisan artikel didasarkan pada penelitian kepustakaan, sehingga bahan yang dikumpulkan merupakan informasi kualitatif yang disusun secara reflektif.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/7Peran Rakyat Dan Raja Di Thailand Dalam Membangun Identitas Nasional Thailand2024-10-09T10:21:34+07:00Aisyah Rizqi Iqbalmeinarno@ui.ac.idAudrey Cessnawati Putri Bengu Schlumbergerinameinarno@ui.ac.idSalsabilla Sicillia Arya Putrimeinarno@ui.ac.idEko A Meinarnomeinarno@ui.ac.id<p>Thailand adalah negara unik di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah, berbeda dengan negara lain di kawasan ini. Nasionalisme Thailand kuat, dengan orang Thai atau Siam yang berasal dari pegunungan Altai di Asia Tengah sekitar 7.000 tahun lalu. Identitas etnis Thai, yang berarti "orang bebas," menjadi dasar kebanggaan nasional mereka. Dengan kemajuan teknologi dan peradaban, sistem pemerintahan aristokratis Thailand mulai bergeser ke arah demokrasi. Perubahan ini mencerminkan spektrum politik yang lebih dapat diprediksi dalam sistem modern. Namun, tantangan utama adalah menjaga tradisi sambil beradaptasi dengan prinsip-prinsip demokrasi. Tiga elemen suci, Bangsa Thai, Raja, dan Buddha berperan penting dalam politik Thailand. Demokrasi harus memberikan ruang bagi peran rakyat dalam pemerintahan, namun tetap mempertahankan peran signifikan Raja dalam sistem politik. Raja di Thailand tidak hanya simbol nasionalisme tetapi juga memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sosial dan politik. Artikel ini akan membahas pengaruh perkembangan demokrasi di Thailand, serta upaya negara ini menyeimbangkan nilai- nilai tradisional dengan prinsip-prinsip demokrasi modern. Fokusnya adalah pada peran raja dalam menjaga stabilitas politik dan bagaimana nasionalisme etnis Thai dapat selaras dengan tuntutan demokrasi.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/8Peran Pendidikan Karakter Bagi Generasi Digital Native Di Tengah Fenomena Hate Speech On Social Media Di Era Society 5.02024-10-09T10:24:47+07:00Frieda Helenna Nareswarifriedahelenna@student.und.ac.id<p>Teknologi di era globalisasi ini memiliki dampak yang cukup besar terhadap perkembangan peradaban dunia, khususnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu bentuk teknologi informasi dan komunikasi yang diciptakan di dunia ini adalah teknologi berupa media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pendidikan karakter bagi generasi digital native di tengah fenomena hate speech pada sosial media di era society 5.0. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi literatur. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah pendidikan karakter berperan sebagai solusi dari mengatasi fenomena hate speech atau ujaran kebencian, sehingga perlu adanya penguatan pendidikan karakter terkhusus bagi generasi digital native supaya dapat menggunakan dan memanfaatkan media sosial dengan bijak.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/9Analisis Kebijakan Kampus Merdeka Dalam Pendidikan Kewarganegaraan2024-10-09T10:27:59+07:00Anggela Sabrinaanggelasabrina@student.uns.ac.id<p>Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan kampus merdeka dalam pendidikan kewarganegaraan. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif, dengan metode pengumpulan data melalui studi pustaka (library research). Hasil artikel menunjukkan bahwa kebijakan Kampus Merdeka mengutamakan praktik di lapangan sehingga menghasilkan lulusan yang bermanfaat di dunia kerja. 8 program didalamnya memiliki prosedur pelaksanaan yang berbeda. Program Kampus Mengajar bermanfaat dalam pengembangan civic skills, seperti menyelesaikan masalah, kreativitas, bekerja sama yang sejalan dengan tujuan pendidikan kewarganegaraan. Kampus Mengajar mampu berguna bagi perguruan tinggi mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) 2. Permasalahan dari program tersebut yaitu mahasiswa tidak mendapatkan mata kuliah umum yang tidak di rekognisi yang berdampak pada Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK), sistem administrasi akademik yang belum dimiliki perguruan tinggi, kerjasama perguruan tinggi daerah dengan industri kota, kerja sama antar perguruan tinggi yang berbeda akreditasi, acuan pelaksanaan Kurikulum Merdeka dan Kampus Mengajar belum sempurna. Kesimpulan dari artikel adalah Kampus Mengajar mempunyai kelebihan dan kekurangan sehingga perlu dikaji dan disempurnakan agar nantinya sesuai dengan tujuan pendidikan.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/10TRANSFORMASI IDENTITAS KEWARGANEGARAAN DALAM REVOLUSI DIGITAL : TANTANGAN DAN SOLUSI2024-10-09T11:47:25+07:00Yulia Nur Faridayulianurfarida.07@student.uns.ac.id<p>Perkembangn teknologi mempenngaruhi perubahan revolusi digital yang semakin berkembang dengan pesat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai tantangan dalam menjaga identitas kewarganegaraan di era digital 5.0 dan menganalisis solusi dalam mengatasi tantangan yang muncul akibat revolusi digital 5.0 terhadap identitas kewarganegaraan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan studi kepustakaan yang relevan. Hasil penelitain menunjukkan adanya tantangan revolusi digital terharap identitas kewarganegaraan yakni lunturnya identitas kewarganegaraan, tantangan privasi keamanan data, kesenjangan digital, dan polarisasi dan konflik internal di dalam masyarakat akibat berita hoax. Solusi yang disarankan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melibatkan pendekatan inklusif dan adaptif dari pemerintah serta masyarakat secara keseluruhan. Ini mencakup edukasi dan peningkatan<br>literasi digital di masyarakat, serta kolaborasi lintas sektor untuk mengembangkan inisiatif yang melawan disinformasi dan ekstremisme online, yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat terhadap ancaman digital yang merusak identitas kewarganegaraan. Kesimpulannya Revolusi digital 5.0 menantang identitas kewarganegaraan dengan risiko privasi, kesenjangan digital, dan polarisasi sosial. Solusi inklusif dan adaptif, melalui edukasi literasi digital dan kolaborasi lintas sektor, diperlukan untuk memperkuat ketahanan dan integritas identitas di era digital.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/11KONTRIBUSI PENDIDIKAN KARAKTER GENERASI Z DALAM MENGHADAPI TANTANGAN DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T11:54:23+07:00Dea Sanasya Ramadhanideasanasyar@student.uns.ac.id<p>Artikel ini berfokus pada kontribusi pendidikan karakter Generasi Z dalam menghadapi tantangan di era society 5.0. Metode yang digunakan yaitu tinjauan pustaka. Fokus kajian dalam artikel ini adalah: (1) Tantangan yang dihadapi Generasi Z di Era Society 5.0, dan (2) Kontribusi Pendidikan Karakter. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah menyajikan hasil penelitian tentang Kontribusi Pendidikan Karakter Generazi Z dalam Menghadapi Tantangan Di Era Society 5.0. Hasil penelitian menunjukan banyak tantangan yang dihadapi Generasi Z seperti (1) Kurangnya pemahaman nilai-nilai tradisional (2) Kehilangan identitas (3) Tantangan moral. Kontribusi pendidikan karakter bagi Generasi Z dalam menghadapi tantangan di Era Society 5.0 antara lain: (1) Pembentukan Nilai dan Etika (2) Kemampuan Berpikir Kritis (3) Resiliensi dan Ketahanan Mental (4) Empati dan Keterlibatan Sosial (5) Pemahaman Etika Digital. Kesimpulannya, Pendidikan karakter memainkan peran yang krusial dalam membekali Generasi Z untuk menghadapi tantangan yang kompleks di Era Society 5.0.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/12Pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Information and Comumunciation Technology (ICT) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila di Era Society 5.02024-10-09T12:00:34+07:00Dhiya Shafa Salsabiladhiyashafa10@student.uns.ac.id<p>Pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode studi literatur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai pemanfaatan media pembelajaran interaktif berbasis ICT pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila pada era society 5.0. Dalam dunia pendidikan, dapat mengikuti pesatnya perkembangan teknologi dan memanfaatkan teknologi sebagai cara yang lebih modern untuk meningkatkan proses pembelajaran. Di era society 5.0, proses pembelajaran meliputi teknologi informasi modern misalnya presentasi interaktif, video digital, dan animasi. Pemanfaatan teknologi ini diharapkan dapat mengubah pola pikir pembelajaran dari yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik. Selain itu, perkembangan teknologi juga mempengaruhi penggunaan media pembelajaran interaktif. Pemanfaatan teknologi membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan bagi peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesiapan teknologi dan kemampuan pendidik agar pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan bagi peserta didik.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/13Kiprah Pendidikan Kewarganegaraan: Membentuk Karakter Super Smart Society melalui Pembiasaan Pembelajaran Kolaboratif di Perguruan Tinggi2024-10-09T12:05:24+07:00Dewi Novita Saridewinovita.1804@student.uns.ac.id<p>Artikel ini akan membahas implementasi pembelajaran kolaboratif pada Pendidikan Kewarganegaraan di lingkungan perguruan tinggi sebagai strategi untuk mempersiapkan SDM “super smart society” atau masyarakat super cerdas di era society 5.0. Artikel ini disusun menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana penulis mencoba menelaah informasi aktual yang terjadi berdasarkan kajian literatur. Era Society 5.0 merupakan perkembangan dari era revolusi 4.0 yang sudah ada sebelumnya. Pada era ini setiap individu didorong untuk memiliki kecerdasan yang mampu bersaing dengan kecerdasan teknologi informasi. Pengadaan pembelajaran kolaboratif pada Pendidikan Kewarganegaraan di tingkat perguruan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan perkembangan global dengan tetap memegang teguh jati diri bangsa. Karakter Super smart society memungkinkan setiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta memunculkan solusi-solusi berkelanjutan bagi lingkungan di sekitarnya. Pada era society 5.0 ini diharapkan manusia dapat menciptakan perubahan yang signifikan terhadap laju kehidupan global</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/14HUBUNGAN PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MENINGKATKAN MORALITAS MAHASISWA PADA ERA SOCIETY 5.02024-10-09T12:33:35+07:00Ignatius Parlindunganignatius_p78@student.uns.ac.id<p>Seiring berkembangnya zaman perkembangan teknologi dan komunikasi juga terus meningkat dengan sangat pesat, yang mana hal ini tentu saja mempengaruhi pola kehidupan di masyarakat. Pada penelitian ini membahas hubungan Pendidikan Pancasila dalam upaya meningkatkan moralitas mahasiswa. Untuk itu digunakan metode penelitian kualitatif dengan studi literatur berdasarkan sumber yang relevan dan kredibel untuk memastikan kebenaran penelitian ini. Faktanya pada era society 5.0 ini sangat berpengaruh terhadap karakter serta moralitas mahasiwa, degredasi moral yang terjadi pada mahasiswa menjadi bukti bahwa kurangnya pendidikan karakter yang dilakukan oleh sebab itu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi salah satu bentuk upaya untuk mengatasi hal tersebut.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/18STRATEGI PERAN PENDIDIK DALAM MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DI ERA SEKOLAH SOCIETY 5.0 PADA PENDIDIKAN PANCASILA KELAS XI SMA2024-10-09T12:47:57+07:00Birgitta Jeklin Mulyo Dyah Kusumajeklinbita@student.uns.ac.id<p>Membangun literasi digital pada era Sekolah Society 5.0 merupakan sebuah tantangan bagi pendidik dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Era Society 5.0 menekankan integrasi yang semakin erat antara manusia dengan teknologi, sehari-hari. Dalam konteks ini, literasi digital sendiri bukan lagi hanya menjadi penggunaan untuk menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak secara teknis, tetapi juga memahami implikasi etis, sosial, dan budaya dari teknologi digital. Dalam era dimana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, penting bagi pendidik untuk memastikan bahwa siswa memiliki kemampuan literasi digital yang kuat untuk berhasil dalam pembelajaran di sekolah yang semakin terhubung secara digital. Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk memberikan alternatif solusi berupa strategi peran pendidik dalam membangun literasi digital di era sekolah society 5.0 pada Pendidikan Pancasila kelas XI SMA dengan menggunakan Metode penelitian kualitatif dilakukan dengan mengkaji literatur yang relevan dan menelusuri sumber bacaan yang terkait dengan judul penelitian. Dalam proses ini, peneliti mempelajari artikel jurnal dan buku yang berhubungan dengan topik penelitian untuk memahami konsep dan teori yang terkait. Dengan demikian, peneliti dapat membangun dasar teoritis yang kuat dan memahami konteks yang relevan untuk penelitian Hasil pembahasan menunjukan bahwa terdapat beberapa strategi untuk membangun literasi digital peserta didik pada mata pelajaran pendidikan pancasila kelas XI SMA yaitu dengan berbagai sudut pendekatan seperti pada guru, Kurikulum, materi media pembelajaran, dan soal yang diberikan. Melalui strategi tersebut diharapkan akan memberikan efek signifikan terhadap membnagun literasi digital peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas XI SMA.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/20MEMBANGUN KESADARAN KEWARGANEGARAAN DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DI ERA SOCIETY 5.0 MELALUI MEDIA DIGITAL2024-10-09T12:51:26+07:00Biandra Eliana Puspabiandraelianap18@student.uns.ac.id<p>Sebagai warga negara yang baik, kita harus memiliki sikap cinta tanah air. Sikap ini bisa tumbuh dengan sendirinya melalui pembelajaran-pembelajaran yang diikuti selama bersekolah khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Pembelajaran yang dilakukan di sekolah seharusnya sudah menggunakan media digital pendukung untuk menunjang sistem pembelajaran yang setara pada era Society 5.0. Dengan adanya media digital sebagai alat penunjang, pendidik dapat mengetahui dan meningkatkan pemahaman serta keterlibatan peserta didik terhadap nilainilai kewarganegaraan yang terdapat dalam kurkulum pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pentingnya kesadaran kewarganegaraan dalam menghadapi era Society 5.0 dengan menggunakan media digital. Metode penelitian yang digunakan ialah Penelitian kepustakaan dimana penelitian ini dilakukan dengan cara mencari informasi melalui literatur-literatur seperti jurnal ilmiah, buku-buku atau dari literatur lain. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menciptakan anak-anak atau peserta didik yang sadar akan pentingnya peran dan tanggung jawab sebagai warga negara yang peka terhadap perubahan zaman</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/22HUBUNGAN PENGGUNAAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DI KALANGAN MAHASISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PADA ERA SOCIETY 5.02024-10-09T13:12:51+07:00Teguh Marwantoroteguhmarwantoro@student.uns.ac.idDesky Arma Sagitateguhmarwantoro@student.uns.ac.id<p>Penggunaan Artificial Intelligance (AI) dalam kehidupan sehari-hari kini marak digunakan dan telah menjadi subjek minat yang tinggi di kalangan mahasiswa pada era Society 5.0. Kaitannya dengan motivasi belajar, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penggunaan AI dengan tingkat motivasi belajar mahasiswa pada era Society 5.0. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sample dilakukan dengan metode quota sampling yang dilakukan terhadap 100 mahasiswa PTN maupun PTS yang tersebar di Indonesia yang kemudian diujikan menggunakan teknik statistik yaitu Uji-Chisquare. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan AI secara signifikan dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, utamanya dalam aspek kepuasan dan keaktifan belajar. Hal ini dikarenakan AI, membantu mahasiswa dalam mengakses informasi dengan lebih luas, mudah dan cepat, serta memungkinkan mereka lebih aktif dalam proses belajar. Dengan demikian, hasil penelitian ini menyarankan dalam penggunaan AI di era Soceiety 5.0 harus dilaksanakan dengan cara yang seimbang dan berorientasi pada kepentingan belajar mahasiswa.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/25TRANSFORMASI POLITIK: PERAN ANAK MUDA MEMBENTUK ARUS BARU DALAM PEMILU PADA ERA SOCIETY 5.02024-10-09T13:17:30+07:00Salsabila Fitriana Widyastutisalsabilafitriana@student.uns.ac.id<p>Penulisan artikel ilmiah ini untuk mengetahui bagaimana dinamika transformasi politik di era society 5.0 yang berfokus terhadap peran anak muda yang membawa arus baru dalam pemilu di Indonesia dengan metode studi kepustakaan. Pemilu tahun 2024 semakin memanas dan yang menariknya adalah dominasi Generasi Milenial dan Generasi Z yang mencapai lebih dari 50% dari total Daftar Pemilih Tetap tahun 2024. Hal ini mengakibatkan peran anak muda dalam politik menjadi kekuatan baru yang membawa ide-ide dan suasana politik yang inovatif dan dinamis. Di<br>era society 5.0, dampaknya juga terlihat pada partisipasi aktif anak muda dalam pemilu, termasuk dalam kampanye, menyuarakan gagasan, mendukung isu, dan sebagainya. Dengan perkembangan media sosial yang semakin pesat saat ini, menjadi salah satu alat yang paling berpengaruh dalam berbagai kehidupan sosial dan politik. Ini menunjukkan bahwa peran anak muda dalam pemilu tahun 2024 telah membawa arus baru dan pengaruh baik di dunia politik pada era society 5.0.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/28PERAN PENTING PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM RANAH ETIKA DIGITAL DI ERA KEMAJUAN GLOBALISASI TEKNOLOGI DAN INFORMASI MEDIA SOSIAL DI INDONESIA2024-10-09T13:22:14+07:00Dwi Pramonodwipramono@student.uns.ac.id<p>Artikel ini ditulis dengan tujuan menganalisis lebih lanjut arti penting pendidikan kewarganegaraan terhadap warga negara dalam konteks kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada media sosial di Indonesia yang semakin hari semakin berkembang, selain itu artikel ini juga bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai dampak-dampak yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi informasi dan pentingnya etika digital dalam berperilaku di dunia maya hingga solusi yang dibutuhkan untuk menghadapi krisis moral yang dihasilkan. Metode yang yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi kepustakaan dengan memperoleh informasi dari literatur-literatur digital, artikel ilmiah dan jurnal-jurnal bereputasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini membuktikan adanya dampak negatif yang begitu besar diakibatkan karena maraknya penyebaran konten-konten negatif yang diperoleh dari media sosial. Pengguna media sosial di Indonesia rata-rata masih memiliki literasi digital yang rendah dan sering berperilaku tidak baik dalam penggunaannya, hal ini membuktikan bahwa pendidikan kewarganegaraan begitu penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar pengguna media sosial atau netizen mencapai pendidikan karakter dan literasi digital yang baik dalam penggunaan media sosial. Bisa diperoleh kesimpulan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting dalam pengembangan karakter dan etika, terutama dalam konteks penggunaan media sosial, pendidikan kewarganegaraan adalah kunci dan pilar utama dalam membentuk masyarakat yang cerdas, kritis, dan beretika di tengah berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/33PENTINGNYA MEMBANGUN KARAKTER PANCASILA DI ERA SOCIETY 5.0 BAGI GENERASI MUDA2024-10-09T13:25:43+07:00Tesalonika Amanda Yuniasaritesalonikaamanda@student.uns.ac.id<p>Sebagai ideologi Bangsa Indonesia, Pancasila dapat dijadikan pedoman pengembangan karakter Pancasila generasi Muda untuk menghadapi tantangan masyarakat era 5.0. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana generasi muda menyikapi pesatnya kemajuan teknologi dalam konteks Revolusi Industri 5.0 dan bagaimana Pancasila terkena dampak perkembangan tersebut dalam kehidupan Bermasyarakat. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif. Dalam konteks penelitian ini, referensi dari sumber buku dan jurnal yang memuat informasi penting tentang penciptaan karakter berdasarkan Pancasila dikaji dan dianalisis. Poin utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah pentingnya prinsip-prinsip yang terdapat dalam Pancasila dalam membentuk Karakter Pancasila untuk generasi muda dalam rangka menghadapi masyarakat era 5.0. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sistem pendidikan Pancasila mempunyai peran yang sangat penting dalam membangun karakter di negeri ini.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/35URGENSI MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T13:29:14+07:00Khoyimah Fitri Fathiakhoyimahfitrifathia@student.uns.ac.id<p>Karakter bangsa merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada individu, namun dalam kenyataannya masih terdapat kasus yang berkaitan dengan karakter bangsa. Sehingga, penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis secara mendalam mengenai karakter bangsa di era society 5.0, hakikat mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi, dan Pentingnya Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi dalam Membentuk Karakter Bangsa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif melalui pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan jika Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi membekali mahasiswa 3 kemampuan antara lain: Civic Knowledge; Civic Skill; Civic Disposition, untuk mengembangkan hal ini diperlukan model dan strategi pembelajaran yang tepat yang oleh dosen Pendidikan Kewarganegaraan. Dosen tersebut memiliki tanggung jawab dalam hal pembentukan karakter pada mahasiswa. Sehingga dosen harus menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/37URGENSI NILAI NILAI KARAKTER PADA MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK DIGITAL CITIZENSHIP DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T13:32:38+07:00Rizka Dyah Kusumastutirizkadk19@student.uns.ac.id<p>Era society 5.0 membawa perubahan yang signifikan terhadap pola perilaku masyarakat terutama pada kemajuan teknologi. Teknologi yang berkembang pesat menimbulkan berbagai efek. Salah satunya dalam penggunaan internet. Selain meningkatkan kreativitas dan produktifitas internet juga membawa konsekuensi yang negatif di era digital society 5.0. beredarnya isu hoax, fitnah, bahkan ujaran kebencian yang dengan mudah diakses melalui internet. Menunjukkan belum adanya proses pendewasaan dan nilai nilai karakter dalam diri seseorang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis urgensi nilai nilai karakter pada mahasiswa dalam penggunaan internet sebagai upaya membentuk digital citizenship di era society 5.0. penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumen yang relevan seperti jurnal, artikel ilmiah dan prosiding. Hasil penelitian diperoleh bahwasanya nilai nilai karakter pada mahasiwa dalam menggunakan internet, begitu penting sebagai upaya dalam membentuk digital citizenship terkhusus di era society 5.0 dimana seluruh aktivitas kegiatan dilakukan melalui digital. Digital citizenship menjadi kunci penting membantu para mahasiwa menjadi pengguna internet yang bijak dan bertanggung jawab. Dibutuhkan upaya bersama dari seluruh pihak, terutama perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tinggi untuk memberikan pembelajaran dan pelatihan mengenai nilai-nilai karakter dalam penggunaan internet kepada mahasiswa untuk membentuk digital citizenship.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/15DINAMIKA PSIKOSOSIAL BANGSA VIETNAM PASCA-REUNIFIKAS2024-10-09T12:57:49+07:00Andi Ilham Latif andi.ilham@ui.ac.idNajla Rayi Sarina Pertiwinajla.rayi@ui.ac.idRiana Devanyriana.devany@ui.ac.idMuhammad Ditomuhammad.dito@ui.ac.idEko A Meinarnomeinarno@ui.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai fenomena asymmetric ingroup bias yang<br>masih terjadi di masyarakat Vietnam. Fenomena ini terjadi sebagai akibat dari sisa-sisa<br>ketegangan perang dan perbedaan ideologis yang tercermin dari adanya bias maupun stereotip<br>yang dilabelkan terhadap masyarakat Vietnam Utara dan Vietnam Selatan satu sama lain.<br>Fenomena ini tidak hanya terbatas pada persepsi, tetapi juga menciptakan kesenjangan<br>pembangunan ekonomi. Penelitian ini dilakukan melalui pengkajian literatur yang<br>menitikberatkan terhadap upaya pemerintah dalam merumuskan kebijakan dalam rangka<br>menciptakan inklusivitas. Hal ini penting untuk dilakukan karena mampu membantu pemerintah<br>dalam merumuskan kebijakan yang lebih inklusif di masa depan. Hasil penelitian menunjukkan<br>bahwa perlu adanya perubahan struktural dalam cara kerja komunikasi pemerintah terhadap<br>rakyatnya dengan dibentuknya konstitusi independen yang menegaskan praktik demokrasi.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/27PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T13:25:45+07:00Kamaluddin Miqdadkamaluddinmiqdad@student.uns.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendalami peran, tantangan, dan strategi Pendidikan Pancasila dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat di Era Society 5.0. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif, mengandalkan pengumpulan data dari berbagai sumber sekunder seperti buku, jurnal, skripsi, dan berita. Artikel ini menyoroti pentingnya Pendidikan Pancasila dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapidinamika Era Society 5.0 dengan terlibat aktif dalam kehidupan politik. Tantangan seperti penyebaran berita palsu atau hoaks, terutama melalui kejahatan siber, tetap menjadi permasalahan krusial. Turunnya partisipasi politik dan indeks demokrasi menegaskan perlunya Pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter dan sikap demokratis. Usaha untuk meningkatkan literasi politik dan kesadaran kewarganegaraan, termasuk penggunaan media sosial yang bijak, menjadi pusat perhatian untuk mendorong partisipasi politik yang lebih aktif. Oleh karena itu, guru-guru Pendidikan Pancasila harus merancang strategi pembelajaran yang memfokuskan pada peningkatan partisipasi politik peserta didik khususnya, dan masyarakat pada umumnya, di Era Society 5.0.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/36GAGASAN DIGITALISASI PEMILU DI INDONESIA MELALUI SISTEM E-VOTING GUNA MENINGKATKAN CIVIC PARTICIPATORY SKILL WARGA NEGARA2024-10-09T13:34:11+07:00Putri SabektiPutrisabekti@student.uns.ac.id<p>Salah satu ciri dari negara demokrasi yaitu adanya kelibatan warga negara untuk memberikan dan menyalurkan pendapatnya melalui sistem pemilihan umum atau pemilu. Artinya di sebuah negara partisipasi warga negaranya dalam mengikuti pemilihan umum menjadi salah satu faktor dan aspek yang penting di sebuah negara demokrasi. Tujuan penulisan artikel ini ialah untuk memaparkan gagasan digitalisasi pemilu di Indonesia sebagai solusi terhadap permasalahan- permasalahan pemilu di Indonesia dan mencari solusi agar masalah tersebut dapat diatasi dengan sebuah sistem e-voting serta menganalisisnya dengan di dikaitkan dengan perspektif kewarganegaraan yaitu civic skills pada partisipasi skill warga negara. Dimana peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode studi literatur dapat disebut juga dengan studi kepustakaan. Di era sekarang merupakan era digital di mana manusia mulai menggunakan teknologi digital untuk memudahkan segala sesuatu. Digitalisasi ialah sistem operasional otomatis dengan format yang telah dibuat serta dapat dibaca oleh komputer. Digitalisasi Pemilu merupakan bentuk dampak dari adanya teknologi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah negara yang demokrasi serta transparansi dengan menggunakan sistem pemilihan umum e-voting. Dengan melaksanakan pemilihan umum menggunakan e voting dapat mewujudkan efektivitas serta efisiensi dalam proses pemilihan umum. E voting dapat dijadikan solusi untuk menghadapi permasalahan-permasalahan pemilu yang ada di negara Indonesia misalnya seperti permasalahan anggaran, tenaga, maupun waktu. E-Voting dirancang dengan maksud untuk meminimalisir permasalahan pemilu yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya serta mendukung efektivitas penyelenggaraan pemilu.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/40ANALISIS PENGARUH DINAMIKA TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP IDENTITAS NASIONAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN2024-10-09T13:46:19+07:00Reike Diah Pitalokareikediahpitaloka85@student.uns.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dinamikteknologi informasi terhadap identitas nasional dari perspektif pendidikan kewarganegaraan. Dalam era globalisasi, teknologi informasi berkembang pesat dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk identitas nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Penelitin ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode deskripstif dan teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan untuk mengkaji hubungan antara perkembangan teknologi informasi dan perubahan dalam iddentitas nasional. Data diperoleh dari berbagai sumber yang relevan, termasuk jurnal, buku, dan artikel ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi informasi memiliki dampak signifikan terhadap identitas nasional, baik positif maupun negative. Di satu sisi, teknologi informasi dapat memperkuat identitas nasional melalui peningkatan akses informasi dan komunikasi. Namun, disisi lain, teknologi informasi juga dapat mengikis identitas nasional melalui penyebaran budaya asing dan globalisasi. Dari perspektif pendidikan kewarganegaraaan, penting untuk mengintegrasikan literasi digital dan pemahaman kritis terhadap media dalam kurikulum guna memperkuat identitas nasional di tengah dinamika teknologi informasi. Penelitian ini menyarankan perlunya kebijakan pendidikan yang adaptif dan responsive terhadap perkembangan teknologi informasi untuk menjaga dan memperkuat identitas nasional.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/46STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DENGAN MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DIGITAL DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T13:59:18+07:00Maetha Hendra Ardilamaethahendraardila@student.uns.ac.id<p>Era Society 5.0 ditandai dengan terintegrasinya teknologi digital ke seluruh aspek masyarakat termasuk pendidikan, Dimana efektifitas pembelajaran pendidikan Pancasila menghadapi tantangan baru yaitu peralihan proses pembelajaran yang serba digital.. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan Pancasila di era Society 5.0 dengan mengembangkan keterampilan digital pendidik. Integrasi teknologi digital dalam pendidikan menimbulkan tantangan tersendiri dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan Pancasila secara efektif. Oleh karena itu, penelitian ini menggali potensi strategi yang dapat diambil pendidik untuk mengatasi tantangan tersebut dan meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan Pancasila. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi literature. Studi literatur ini berfokus pada pemahaman tantangan yang dihadapi pendidik dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam pembelajaran pendidikan Pancasila dan mengidentifikasi strategi potensial untuk mengatasi tantangan tersebut. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya program pelatihan komprehensif bagi para pendidik, platform pembelajaran kolaboratif, dan pemanfaatan sumber daya digital. Strategi-strategi tersebut berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan pembelajaran pendidikan Pancasila di era Society 5.0, mendorong berkembangnya individu berwawasan luas yang dilengkapi dengan nilai moral dan kompetensi digital yang kuat.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/51STRATEGI PENINGKATAN CIVIC LITERACY TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI PESERTA DIDIK DALAM PERKEMBANGAN GLOBAL 5.0 PADA ERA SOCIETY2024-10-09T14:09:01+07:00Maulida Salsa Fi Armadinamaulidasalsafa@student.uns.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran adanya civic literacy khusunya pada dinamika perkembangan global pada era society 5.0. Serta untuk mengetahui strategi peningkatan civic literacy terhadap peningkatan partisipasi peserta didik pada perkembangan global 5.0 pada era society. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan metode studi kepustakaan, teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi dokumen dengan teknik deskriptif yagdapat digunakan sebagai gambaran untuk menjawab permasalahan. Hasilnya adalah Civic literacy memiliki makna sebagai hal berupa kapasitas pengetahuan dan kemampuan warga negara untuk secara aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kewarganegaraan. Selain itu, civic literacy dimaknai sebagai bentuk pengetahuan politik warga negara yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan kewarganegaraan. Kemajuan teknologi pada era perkembangan global menjadi tantangan sekaligus peluang dalam memerankan civic literacy agar dapat meningkatkan partisipasi peserta didik. Teknologi tidak terlepas dari media sosial dan selaras dengan pada zaman sekarang media tidak dapat lepas dari genggaman kebutuhan manusia. Civic literacy sangat dibutuhkan di era society 5.0 mengingat derasnya arus informasi yang berkembang terutama di media sosial. Kemajuan teknologi pada era perkembangan global menjadi tantangan sekaligus peluang dalam memerankan civic literacy agar dapat meningkatkan partisipasi peserta didik. Strategi yang digunakan adalah peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan kewarganegaraan disekolah dalam memanfaatkan digital yang menjadi aspek utama dalam memaksimalkan peran civic literacy berkaitan dengan meningkatnya partisipasi peserta didik karena telah memiliki bekal dan jiwa yang kritis untuk menghadapi permasalahan tertentu khususnya yang berkaitan dengan dunia perpolitikan.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS E-ISSN: 2986-2450https://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/54PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMBENTUK PENGETAHUAN KEWARGANEGARAAN MASYARAKAT LUAS DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T23:55:36+07:00Luqman WijayantoWijayantoluqman_05@student.uns.ac.id<p>Saat ini perkembangan jaman semkain maju dengan banyaknya teknologi yang ada. Teknologi<br>ini termasuk dengan teknologi informasi yang semakin cepat yaitu jejaring sosial atau media<br>sosial. Peran Medsos tidak hanya sebatas sebagai sarana komunikasi dan hiburan, tetapi juga<br>memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk pengetahuan kewarganegaraan. Tujuan dari<br>artikel ini adalah untuk dapat mendalami lebih dalam menggenai bagaiman peran media sosial<br>dalam membentuk suatu pengetahuan kewarganegaraan. Hal ini sangat penting tentunya karena<br>dengan maraknya teknologi yang sudah beredar saat ini sangat perlu untuk mengetehaui<br>sebagaimana suatau pengetahuan kewarganegaraan terbentuk di dalam masyarakat. Metode<br>pengumpulan data untuk bahan penyusunan artikel yaitu dengan studi litertaur atau kepustakaan<br>yang dilakukan yaitu dengan mencari beberapa buku literatur dan beberapa jurnal sesuai dengan<br>permasalahan yang diangkat serta informasi yang didapatkan digunakan untuk memecahkan<br>masalah. Memperkuat jiwa kewarganegaraan dengan menambah pengetahuan kewarganegaraan<br>pada saat ini sangatlah penting untuk dapat membentengi diri dari pengaruh dampak era digital<br>yang signifikan pada kehidupan sosial politik masyarakat. Penggunaan media sosial memiliki<br>pengaruh besar terhadap individu dalam berbagai aspek kehidupan, Pengetahuan<br>kewarganegaraan dapat membantu dalam membangun kohesi sosial di tengah-tengah masyarakat<br>yang multikultural dan multietnis. Dengan memahami nilai-nilai universal tentang kesetaraan,<br>toleransi, dan perdamaian, seseorang dapat lebih mudah berinteraksi dengan orang-orang dari<br>latar belakang yang berbeda. Oleh karena itu peran media sosial sebagai suatu wadah untuk<br>meningkatkan pengetahuan jga pemahaman warga masyarakat terkait kewarganegaraan sudah<br>pasti sangatlah penting. Masyarakat dapat melihat konten konetn yang berisi edukasi terkait<br>pengetahuan kewarganegaraan di jejajaring internet dengan mudah dan juga dapat memberikan<br>konten edukasi yang menarik pula.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/86PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL DI MALAYSIA: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR2024-10-10T00:15:33+07:00Dhiya Shafiyah Bachtiardhiya.shafiyah@ui.ac.idHafizh Salamhafizh.salam@ui.ac.idPutri Nurul Khusnaputri.nurul21@ui.ac.idRenanda Wafi Fakhrirenanda.wafi@ui.ac.idEko A Meinarnomeinarno@ui.ac.id<p>Pembentukan identitas nasional merupakan proses kompleks yang dipengaruhi oleh faktor</p> <p>demografi, elemen budaya, dan kebijakan pemerintah. Tinjauan literatur ini mengkaji elemen-<br>elemen kunci pembentuk identitas nasional di Malaysia. Analisis demografi berfokus pada</p> <p>populasi etnis Melayu mayoritas dan kelompok-kelompok minoritas lainnya. Budaya Melayu yang<br>dominan dan pengaruh Islam dieksplorasi sebagai komponen budaya utama. Perjuangan<br>kemerdekaan Malaysia dan konsep bangsa yang terdiri dari berbagai ras, tetapi dipimpin oleh<br>orang Melayu, diselidiki. Konsep-konsep psikologi dan psikologi sosial seperti identifikasi diri<br>etnis, nasionalisme, identitas sosial, dan sifat-sifat kepribadian diintegrasikan untuk memahami<br>proses pembangunan bangsa. Tinjauan ini mengevaluasi kebijakan dan metode yang digunakan<br>oleh pemerintah Malaysia secara berurutan untuk menumbuhkan identitas nasional yang kohesif.<br>Dengan mensintesis literatur di seluruh domain demografi, budaya, pemerintahan, dan psikologi,<br>tinjauan ini menjelaskan interaksi kompleks faktor-faktor pembentuk identitas nasional Malaysia<br>modern. Implikasi untuk kebijakan, identitas lintas batas, dan bidang-bidang penelitian di masa<br>depan juga dibahas.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/87PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MEMBENTUK KARAKTER MAHASISWA YANG SMART AND GOOD CITIZENSHIP DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN DI ERA SOCIETY 5.0.2024-10-10T00:19:32+07:00Kristina Utari Morhanaisa Wibowokristina19@student.uns.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran penting dari Pendidikan Kewarganegaraan untuk<br>membentuk karakter mahasiswa yang smart and good citizenship dalam menghadapi<br>perkembangan di era society 5.0. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan<br>kualitatif deskriptif melalui metode studi literatur. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peranan<br>dalam membentuk karakter smart and good citizenship dalam diri mahasiswa dengan menjadikan<br>menjadikan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliah umum (MKU) yang wajib diambil<br>oleh mahasiswa dengan berkolaborasi menggunakan teknologi dalam pembelajarannya, materi<br>yang terkandung di dalam Pendidikan Kewarganegaraan berfokus pada penanaman nilai karakter<br>yang sesuai dengan Pancasila. Di era society 5.0 ini, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki<br>peranan penting dalam menciptakan karakter smart and good citizenship dalam diri mahasiswa,<br>hal ini dapat tercapai apabila mahasiswa mampu menerapkan tiga komponen utama Pendidikan<br>Kewarganegaraan yaitu: civic knowledge, civic skills, dan civic disposition, serta<br>mengimplementasikan nilai-nilai karakter yang terkandung dan diajarkan di dalamnya.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/88URGENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MENINGKATKAN CIVIC DISPOSITION PESERTA DIDIK DI ERA SOCIETY 5.02024-10-10T00:22:40+07:00Renny Indah Setefanirennysetefani4@student.uns.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis urgensi Pembelajaran Pendidikan Pancasila dalam<br>meningkatkan civic disposition peserta didik di era society 5.0. Metode yang digunakan dalam<br>penelitian ini melalui studi Pustaka seperti jurnal nasional, jurnal internasional, e-book dan<br>dokumen lain yang mendukung. Hasil penelitian terdapat Survei Indeks Optimisme Indonesia<br>Tahun 2023 menunjukkan ”etika bermedia sosial yang baik” di kalangan peserta didik<br>SMA/SLTA memiliki skor terendah dengan angka 6,97% dibandingkan survei pada dimensi<br>lain. Oleh karena itu, perlunya meningkatkan civic disposition peserta didik di sekolah. Melalui<br>Kurikulum Merdeka, mata pelajaran Pendidikan Pancasila penting untuk meningkatkan civic<br>disposition. Hal ini merujuk pada keputusan BSKAP Nomor 033/H/KR/2023 dari salah satu<br>elemen Pancasila Fase E dengan Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Peserta didik<br>mampu memprakarsai kedudukan Pancasila sebagai peluang dan tantangan dalam menerapkan<br>nilai-nilai Pancasila pada kehidupan global. Diharapkan peserta didik dapat menunjukkan sikap<br>yang kritis serta apresiatif dari adanya dampak globalisasi dalam menghadapi dinamika<br>perkembangan global di era society 5.0. Sehingga, peserta didik harus mampu membekali dan<br>mempersiapkan diri dalam menghadapi dinamika perkembangan global melalui proses<br>pembelajaran, interaksi, dan memiliki sikap yang positif. Hal tersebut harus dikembangkan guna<br>menghadapi era society 5.0.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/89TRANSFORMASI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM DINAMIKA PERKEMBANGAN GLOBAL PADA ERA SOCIETY 5.02024-10-10T00:26:46+07:00Ipop Abdi Prabowoipopabdiprabowo@student.uns.ac.id<p>Globalisasi yang sudah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir membawa dinamika global. Dinamika global yang timbul ialah adanya perkembangan teknologi yang pesat dengan ditandainya Revolusi Industri 4.0 yang akibatnya mengharuskan masyarakat beradaptasi pada Era Society 5.0. Era Society 5.0 yang memiliki fokus penggunaan teknologi yang masif. Dengan adanya dinamika global diperlukan suatu pendidikan karakter pada generasi muda melalui Pendidikan Kewarganegaraan untuk menyongsong Era Society 5.0 sehingga ke depannya perlu ada transformasi Pendidikan Kewarganegaraan yang nantinya dapat mengakomodir pendidikan karakter generasi muda dalam menyongsong Era Society 5.0. Tujuan dalam penulisan artikel ini ialah untuk menjabarkan fungsi penting transformasi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai usaha menyikapi dinamika global pada Era Society 5.0. Metode yang dipakai pada penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan penelitian melalui observasi, penulisan, dan dokumentasi. Dengan sumber data yang didapatkan dari tulisan artikel-artikel jurnal di media dalam jaringan (daring). Kemudian kesimpulan dari penelitian ini adalah Transformasi Pendidikan Kewarganegaraan mengandung arti penting dimana dapat menguatkan karakter dan jati diri generasi muda dalam menghadapi dinamika global pada Era Society 5.0. Dengan adanya transformasi Pendidikan Kewarganegaraan yang komprehensif akan memberikan penguatan pada karakter dan jati diri pada generasi muda bangsa Indonesia dalam menghadapi dinamika global untuk menyongsong Era Society 5.0.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/90UPAYA GURU MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL SISWA DI ERA SOCIETY 5.0 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK MEWUJUDKAN SMART AND GOOD CITIZEN2024-10-10T00:31:19+07:00Annisa Dewi Sakuntalaannisadewi01@student.uns.ac.id<p>Literasi digital adalah hal yang sangat penting dalam menghadapi tantangan globalisasi pada masa<br>society 5.0. Dengan sudah majunya teknologi digital, menjadikan adanya keberlimpahan<br>informasi, tak terkecuali adalah informasi yang tidak jelas kebenarannya atau hoax. Internet<br>dimanfaatkan siswa untuk menunjang pembelajaran, yakni untuk mencari informasi mengenai<br>pembelajaran, yang mana hal tersebut berkaitan dengan literasi digital. Pada Pendidikan Pancasila,<br>maka literasi digital berkaitan dengan kewarganegaraan digital. Maka dari itu, guru Pendidikan<br>Pancasila harus berupaya menciptakan siswa menjadi warga negara digital yang baik dan cerdas,<br>salah satunya dengan meningkatkan literasi digital.<br>Tujuan dari penulisan artikel ini ialah untuk menelaah pentingnya literasi digital dan menelaah<br>berbagai upaya yang dapat guru lakukan untuk bisa meningkatkan literasi digital siswa di masa<br>society 5.0, khususnya pada mata Pelajaran Pendidikan Pancasila, agar para siswa dapat menjadi<br>smart and good citizen.<br>Adapun dalam penyusunan artikel ilmiah ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif<br>dan pengumpulan data dengan metode literature review yang relevan atau literature review tentang<br>peran guru dalam meningkatkan literasi digital siswa di era digital.<br>Hasil penelitian ini, literasi digital sangat penting untuk para siswa di era society 5.0 dan upaya<br>gurunya, ialah dengan diberikannya izin ke siswa untuk memanfaatkan teknologi digital untuk<br>menunjang pembelajaran, pemanfaatan teknologi digital sebagai penunjan pelaksanaan metode<br>pembelajaran, memanfaatkan teknologi digital sebagai media pembelajaran yang efektif dan<br>efisien, yakni untuk pembelajaran yang dilakukan secara luring maupun daring. Jadi, dapat<br>disimpulkan apabila literasi digital harus ditingkatkan dan guru khususnya guru Pendidikan<br>Pancasila, harus memiliki strategi untuk meningkatkan literasi digital agar menjadi smart and good<br>citizen.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/91PEMANFAATAN MARKETPLACE: SOLUSI ATAU MASALAH BAGI UMKM DI INDONESIA BERDASARKAN PERSPEKTIF EKONOMI KEWARGANEGARAAN PADA ERA SOCIETY 5.0?2024-10-10T00:35:06+07:00Karin Divya Putrikarindivyaputri@student.uns.ac.id<p>Marketplace menjadi salah satu media yang digunakan penjual menawarkan dagangan mereka<br>terhadap pasar yang lebih luas. Penulisan artikel ini bertujuan untuk melihat adanya dampak dari<br>pemanfaatan marketplace bagi UMKM berdasarkan perspektif ekonomi kewarganegaraan. Melalui<br>hasil analisis awal, ditemukan 2 rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini.<br>Pertama, bagaimana dampak pemanfaatan marketplace yang akan menjadi solusi atau masalah<br>bagi keberadaan UMKM di Indonesia terutama dalam perekonomian nasional. Kedua bagaimana<br>ekonomi kewarganegaraan memandang fenomena tersebut. Metode yang digunakan dalam<br>penelitian ini adalah kajian pustaka dengan studi dokumen berupa beberapa jurnal yang telah<br>dilakukan proses studi literature. Adapun menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan<br>Huberman (1992), analisis data dibagi menjadi tiga alur kegiatan antara lain: reduksi data,<br>penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Pada era society 5.0 teknologi menjadi<br>sarana dalam memperbaiki kualitas hidup dan pemecahan beragam masalah. Dalam bidang<br>ekonomi, teknologi berperan penting untuk menjalankan usaha seperti halnya UMKM. Usaha<br>Mikro Kecil Menengah (UMKM) mulai dikenalkan terhadap teknologi mengikuti digitalisasi yang<br>ada. Salah satunya ialah penggunaan Marketplace sebagai alat untuk mengenalkan produk UMKM<br>kepada masyarakat luas. Hasilnya, bahwa pemanfaatan marketplace bagi UMKM di Indonesia<br>akan menjadi solusi apabila kualitas sumber daya manusia serta sarana prasarana yang ada saling<br>memadai. Sedangkan akan menjadi masalah apabila salah satu dari aspek yang dibutuhkan tidak<br>terpenuhi baik salah satu maupun keduannya.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/30PENGUATAN KARAKTER PANCASILA SEBAGAI UPAYA MENGHADAPI TANTANGAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T13:41:21+07:00Muhammad Danang Marwantomuhammaddanang@student.uns.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya penguatan karakter dan nilai Pancasila dalam menghadapai tantangan kewarganegaraan global di era society 5.0. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan (Library Research) dengan tujuan mendeskripsikan hasil dari penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data dari sumber kajian Pustaka, membaca, mencatat, dan mengolah data hasil penelitian. Artikel ini menyoroti urgensi penguatan nilai dan karakter Pancasila yang ditanamkan pada generasi muda untuk menghadapi tantangan kewarganegaraan global yang semakin kompleks. Tantangan ini disebabkan oleh perkembangan arus globalisasi dan percepatan perkembangan teknologi di era society 5.0. Konsep kewarganegaraan global membawa pergeseran paradigma yang signifikan dalam interaksi manusia dengan dunia di sekitarnya. Kewarganegaraan tidak lagi terbatas pada batas-batas geografis negara tertentu, melainkan mencerminkan keterhubungan yang mendalam antara individu, masyarakat, dan dunia secara keseluruhan. Interaksi tanpa batas antar individu dari berbagai latar belakang yang berbeda menyebabkan perubahan paradigma dalam pemahaman dan pengamalan nilai Pancasila bagi masyarakat Indonesia sehingga berpengaruh terhadap cara berfikir dan cara kerja masyarakat Indonesia. Maka dari itu, diperlukan penguatan karakter Pancasila bagi setiap individu dalam menghadapai tantangan yang ada serta mempertahankan identitas nasional mereka sebagai warga negara Indonesia ditengah konsep kewarganegaraan global.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/43GLOBAL DEVELOPMENT : MENINGKATKAN POPULARITAS CALON DI PEMILU 2024 MELALUI KAMPANYE DIGITAL DALAM PERPSEKTIF KEWARGANEGARAAN2024-10-09T14:02:28+07:00Aditya Dhaniel Wicaksanaadityadhanielw@student.uns.ac.id<p>Artikel ini bertujuan memperoleh pemahaman mengenai strategi calon maupun partai dalam berkampanye dan bagaimana para calon dan partai tersebut memanfaatkan perkembangan teknologi untuk berkampanye, serta untuk melihat bagaimana respon masyarakat atau warga negara dalam menyikapi kampanye digital di pemilu 2024 ini dalam perpspektif kewarganegaran. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan memakai pendekatan deskriptif kualitatif. Media sosial Instagram berperan penting dalam mengkomunikasikan citra aktor politik untuk membranding dirinya ke publik. Penggunaan branding ”gemoy” hingga kampanye iklan yang kreatif seperti penggunaan AI dalam pembuatan konten cukup efektif karena mampu meningkatan kesadaran masyarakat khususnya masyarakat muda. Kampanye digital telah membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat, baik positif maupun negatif. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap kritis dan waspada terhadap konten yang mereka konsumsi di dunia digital. Netizen Indonesia harus perlu menaikkan kesadaran mengenai etika digital dalam hal ini etika kesopanan, penyebaran informasi dan etika menanggapi sebuah komunikasi politik termasuk kampanye digital.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/52PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KARAKTER BANGSA DALAM MENGHADAPI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T14:11:52+07:00Audri Septiyana Putriaudriseptiyana@student.uns.ac.id<p>Kajian penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dan mendeskripsikan peran Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dalam membentuk karakter bangsa menghadapi era society 5.0. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi memiliki peran yang krusial dalam membentuk karakter bangsa yang kuat dan bermoral tinggi di era Society 5.0. Dengan transformasi cepat dalam teknologi dan dinamika sosial yang menyertainya, mata kuliah ini tidak hanya mengajarkan nilai-nilai dasar negara, tetapi juga mengembangkan sikap, nilai, dan karakter yang relevan dengan tuntutan zaman. Melalui pendekatan komprehensif dan partisipatif, pendidikan Pancasila mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan masa depan dengan landasan nilai yang kokoh, menjadikan mereka sebagai agen perubahan yang adaptif, inovatif, dan berintegritas dalam masyarakat global yang semakin terhubung.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/60DAMPAK AKTIVITAS TAMBANG ILEGAL PADA KESEIMBANGAN EKOSISTEM DAN KELANGSUNGAN HIDUP MASYARAKAT BANGKA BELITUNG BERDASARKAN ECOLOGYCAL CITIZENSHIP2024-10-09T15:02:27+07:00Dhika Dwi Maharanidhika.maharani@student.uns.ac.id<p>Arus globalisasi berpengaruh terhadap seluruh aspek di kehidupan masyarakat dunia. Tak heran munculnya isu-isu akibat penyelewengan kewenangan tanpa tanggung jawab kerap terjadi. Seperti halnya aktivitas tambang ilegal di Provinsi Bangka Belitung yang berpengaruh terhadap rusaknya lingkungan, hilangnya mata pencaharian, keseimbangan ekosistem terganggu yang tidak dipungkiri lagi. Ecologycal citizenship merupakan suatu dasar pemahaman ide atau gagasan mengenai tanggung jawab warga negara dalam menjaga kelestarian lingkungan. Berkaitan dengan permasalahan yang diangkat yaitu mengenai lingkungan maka artikel ini bertujuan untuk menyelesaikan isu dan akibat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari tambang ilegal serta bagaimana strategi untuk mengoptimalkan pemahaman warga negara yang berorientasi pada eco citizen secara global. Artikel ini dikaji menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif karena lebih banyak memaparkan suatu konsep dari para ahli dengan sumber bacaan dari berbagai literatur yang ada. Hasil tulisan ini diharapkan mampu mengkaji permasalahan lingkungan yang ada dengan ecologycal citizenship serta masyarakat dapat mencapai kepedulian terhadap lingkungan melalui eco literacy yang digalakan baik dalam jenjang persekolahan atau melalui sosial media.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/67IDENTITAS NASIONAL KAMBOJA: WARISAN BUDAYA KHMER DAN BUDDHISME THERAVADA2024-10-09T15:20:45+07:00Farid Akbarfaridakbar53@gmail.comPutri Widya Jufitriputri.widya@ui.ac.idWulan SabrianiWulan.sabriani@ui.ac.idEko A MeinarnoMeinarno@ui.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis pengaruh budaya dan Buddhisme terhadap pembentukan identitas nasional Kamboja yang merupakan negara yang terletak di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai 17 juta jiwa. Kamboja dijuluki sebagai Hell on Earth atau “Neraka Dunia” yaitu adanya Angkor Wat sebagai tempat bersejarah yang menyimpan misteri peperangan Khmer di tahun 1970. Angkor Wat sebagai simbol kebanggaan nasional yang menjadi ikon budaya bagi Kamboja karena mewarisi sejarah dari leluhur Khmer buddhisme Theravada. Kebudayaan yang terdapat di Kamboja sangat mempengaruhi bentuk dari identitas nasional dari Kamboja itu sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur dari berbagai sumber dari buku, jurnal, artikel dan publikasi Ilmiah. Penelitian ini menyajikan analisis mengenai pengaruh Budaya dan Buddhisme terhadap pembentukan identitas Kamboja.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/70ANALISIS DAMPAK PERKEMBANGAN GLOBALISASI TERHADAP IDENTITAS NASIONAL BANGSA DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T15:34:41+07:00Felisitas Mareta Suwarnofelisitas@staudent.uns.ac.id<p>Seiring dengan kemajuan zaman, globalisasi berkembang dengan sangat cepat, terutama di bidang teknologi. Hal ini sangat erat kaitannya dengan Society 5.0. Semua negara di dunia harus bersiap-siap menghadapi dampak negatif dari Society 5.0. Salah satu cara untuk menghadapi dampak negatif dari perkembangan global ini adalah dengan memperkuat Identitas Nasional. Artikel ini menganalisis dampak bagaimana perkembangan global mempengaruhi identitas nasional bangsa-bangsa. Metode penelitian ini menggunakan Dalam penulisan artikel ini penulis menggunaan pendekatan deskriptif kualitatif yakni dengan kajian literatur. Metode ini dilakukan dengan mencari informasi dan data dari artikel, karya ilmiah, buku, dan sumber yang bisa dipercaya lainnya, kajian literatur ini menyimpulkan bahwa hal terpenting dalam memperkuat ideologi nasional suatu bangsa adalah Pancasila. Sebagai dasar negara, Pancasila harus sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan. Dalam menghadapi dampak globalisasi di era Society 5.0, Indonesia dapat memperkuat identitas nasional melalui pendidikan nilai-nilai kebangsaan, implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan strategi yang melibatkan kolaborasi antara sektor publik dan swasta.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/73PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROYEK PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI DINAMIKA PERKEMBANGAN GLOBAL DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T15:47:54+07:00Natata Juliannatatajulian14@gmail.ccom<p>Artikel ini meneliti peran proyek profil pelajar Pancasila dalam memperkuat pendidikan karakter peserta didik di era Society 5.0. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dan sumber relavan penelitian ini adalah literatur riview. Artikel berfokus pada karakter siswa Indonesia dalam menghadapi dinamika perkembangan global. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kurikulum mandiri, dengan pengembangan profil siswa Pancasila, terbukti paling efektif dalam membangun karakter siswa. Pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa aktif mengembangkan profilnya. Profil Pelajar Pancasila mencetak generasi berkarakter dan cakap hadapi era Society 5.0. Peserta didik diharapkan dapat memantapkan nilai-nilai luhur Pancasila dan menjadi masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut dalam menghadapi dinamika perkembangan global. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa proyek profil pelajar Pancasila merupakan strategi yang efektif dalam membangun karakter siswa Indonesia di era Society 5.0. Pendekatan holistik ini diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang berkarakter mulia dan siap berkontribusi bagi bangsa dan negara dalam menghadapi era Society 5.0.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/76EKSISTENSI KAMPUS MENGAJAR DALAM DINAMIKA PERKEMBANGAN GLOBAL 5.0 SEBAGAI PROGRAM PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA2024-10-09T15:54:40+07:00Nova Reonald Andikanovareonald@student.uns.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi Kampus Mengajar dalam dinamika perkembangan global 5.0 sebagai program pemenuhan hak dan kewajiban warga negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara observasi dan studi dokumen. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah Program Kampus Mengajar menjadi suatu program yang memiliki peran penting dalam memperbaiki sistem pendidikan nasional disaat pandemic dan pasca pandemic Covid-19. Mahasiswa sebagai pelaksana program berkolaborasi dengan guru untuk meningkatkan variasi pembelajaran disekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berkesan bagi peserta didik. eksistensi Program Kampus Merdeka yang meningkatkan pemenuhan hak dan kewajiban warga negara dalam pendidikan khususnya peran mahasiswa sebagai bentuk pengabdian terhadap bangsa dan negara.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/77Pentingnya Civic Disposition pada Mahasiswa dalam Menghadapi Perkembangan Global di Era Society 5.02024-10-09T16:02:35+07:00Petriscia Kusuma Wardanipetrisciawardani@student.uns.ac.id<p>Adanya transisi dari era Society 1.0, Society 2.0, Society 3.0, Society 4.0, dan Era Society 5.0 menandakan adanya perubahan zaman yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang juga. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk dijadikan pijakan mengenai pentingnya karakteristik warga negara yang harus dimiliki oleh seluruh masyarakat khususnya mahasiswa sebagai agent of change dalam menghadapi perkembangan Era Sociaty yang akan datang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan observasi dan pencatatan beberapa artikel dan jurnal. Civic disposition atau karakter kewarganegaraan yang dimiliki mahasiswa berkaitan dengan pentingnya menghadapi era Society 5.0 yang akan datang. Karakter kewarganegaraan yang baik akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia khususnya pada Era Society 5.0. Mahasiswa merupakan agen perubahan yang artinya dalam menghadapi perkembangan global di era Society 5.0 yang akan datang, mahasiswa harus tetap memegang teguh karakter kewarganegaraan. Karakter kewarganegaraan ini tumbuh dengan baik apabila setiap individu memiliki pemikiran yang positif dan terbuka akan perkembangan. Selain itu, karakter kewarganegaraan ini juga dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan pada era society 5.0 karena individu yang berkarakter tentu memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik dan mampu berkembang di era society 5.0.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/78URGENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBANGUN WAWASAN GLOBAL WARGA NEGARA DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T16:15:23+07:00Dhanif Putra Virgiansyahdhanifputra@student.uns.ac.id<p>Di era Society 5.0 yang ditandai dengan semakin terintegrasinya teknologi dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan kewarganegaraan dan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila berperan sangat penting dalam membangun pengetahuan global bagi warga negara Indonesia. Pendidikan dipersiapkan untuk menjadikan seorang warga negara yang dewasa dan bertanggung jawab, dengan memahami hak dan kewajiban mereka secara luas. Sementara itu, pemahaman mendalam terhadap Pancasila sebagai landasan moral dan etika membantu memperkuat pondasi wawasan global, dengan menginternalisasi nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan, dan kebinekaan. melakukan penelitian ini, metode studi literatur akan digunakan untuk menganalisis berbagai sumber teks, jurnal, dan publikasi terkait untuk memahami urgensi pendidikan kewarganegaraan dalam konteks membangun wawasan global masyarakat di Era Society 5.0. Studi literatur adalah metode untuk mengumpulkan sumber-sumber atau data yang terkait dengan subjek penelitian. Dalam proses mencari data dan informasi, peneliti mengumpulkan data melalui buku, skripsi, jurnal nasional maupun internasional yang memiliki hubungan dengan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Wawasan Global Masyarakat Di Era Society 5.0. Pentingnya memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, menegaskan komitmen untuk membangun karakter yang kokoh dan tangguh bagi bangsa Indonesia di Era Society 5.0. Dengan demikian, upaya penanaman nilai-nilai Pancasila tidak hanya menjadi tugas pendidikan formal tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat dalam menjaga jati diri bangsa dan menghadapi tantangan global dengan sikap yang inklusif dan berbudaya.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/79ANALISIS MODEL PENCEGAHAN PERUNDUNGAN DI PERSEKOLAHAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK2024-10-09T16:31:28+07:00Hambalihambali@lecturer.unri.ac.idJumili Ariantohambali@lecturer.unri.ac.idRadinihambali@lecturer.unri.ac.idHariyantihambali@lecturer.unri.ac.id<p>Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah sasaran dalam mencegah perilaku perundungan/bullying di sekolah. Bullying merupakan salah satu dosa besar dalam pendidikan yang harus dihindari. Penelitian ini merupakan study literature. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian dilakukan di SMA/SMK Kota Dumai dengan melibatkan peserta didik dan guru di sekolah pada rentang waktu Juni-November Tahun 2023. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan model miles and Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, verfikasi dan reduksi data, penarikan kesimpulan. Adapun Teknik triangulasi menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi yang dilakukan pihak sekolah dalam pencegahan bullying meliputi edukasi bullying oleh guru bimbingan konseling di sekolah ; (2) materi yang diberikan meliputi defenisi bullying, penanganan pelaku dan korban bullying hingga cara mencegah perilaku bullying; (3) metode yang digunakan dalam edukasi bullying meliputi ceramah dan diskusi hingga menggunakan media seperti poster dan tayangan video di youtube. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa sekolah telah melakukan Upaya pencegahan bullying untuk mewujudkan sekolah ramah anak namun untuk kedepannya diupayakan lebih baik dengan melibatkan pihak terkait lainnya seperti civitas akadenika perguruan tinggi, LSM yang focus pada penanganan HAM dan perlindungan anak hingga apparat penegak hukum untuk sosialisasi regulasi bullying di Indonesia, ekslorasi materi yang komprehensif dan metode yang menarik serta melibatkan peserta didik secara lebih aktif.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/80ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN YOUTUBE DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA2024-10-09T16:41:27+07:00Anisa Naila Sa’adahanisanaila@student.uns.ac.id<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana sumber belajar berbasis YouTube dapat digunakan untuk menggugah minat siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan karena pengumpulan data dilakukan melalui pemahaman dan analisis terhadap teori-teori terkait penelitian yang terdapat pada berbagai sumber kepustakaan. Secara khusus, sumber terletak dan dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk buku, jurnal, dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan youtube sebagai media pembelajaran pada mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dapat menarik minat belajar siswa karena memudahkan siswa dan guru untuk melaksanakan pembelajaran baik secara daring maupu luring, selain itu fitur offline dan kolom komentar dapat digunakan guru dan siswa untuk saling menanggapi video youtube.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/81DINAMIKA KEWARGANEGARAAN GLOBAL DALAM KONTEKS TANTANGAN DAN PELUANG GLOBALISASI PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN2024-10-09T16:47:43+07:00Dyah Ajeng Pangesti Ayu Pamungkasdyahajengpap@student.uns.ac.id<p>Globalisasi saat ini yang semakin bertumbuh membuat segala hal merasakan dinamika dan perkembangan ke arah digitaI, termasuk kewarganegaraan di Indonesia. Globalisasi sendiri dilihat dengan adanya ketergantungan dan kebutuhan antarsatu negara dengan negara yang lain, Kegelisahan kewarganegaraan digital di era industri 4.0 adalah bukti bahwa arus globalisasi semakin cepat oleh teknologi digital dan membuat penjuru dunia semakin terhubung. Di era digital yang kian berkembang pesat, memanfaatkan teknologi menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan zaman, khususnya dalam konteks kewarganegaraan. Keterbukaan informasi dan konektivitas global menghadirkan peluang baru, namun juga memicu berbagai tantangan, seperti kewarganegaraan digital dan partisipasi politik melalui platform online. Kompleksitas dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi, perlindungan privasi di ruang digital, dan menjaga identitas nasional di tengah arus globalisasi menjadi isu krusial yang perlu dihadapi. Namun di balik tantangan tersebut, terdapat peluang signifikan untuk memberdayakan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan partisipasi warga negara, melindungi privasi, dan membangun identitas nasional yang kuat. Dengan memanfaatkan peluang ini secara optimal, kita dapat menciptakan era digital yang inklusif dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/16Pengaruh Perkembangan Global Terhadap Eksistensi Budaya Dalam Perspektif Kewarganegaraan di Era Society 5.02024-10-09T12:44:12+07:00Selvy Pradawatiselvy.pradawati@student.uns.ac.id<p>Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perkembangan global terhadap eksistensi budaya dalam perspektif kewarganegaraan di era society 5.0. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode studi kepustaakaan dan menggunakan teknik pengumpulan data analisis deskriptif. Dari hasil studi pustaka mendapatkan hasil bahwa pengaruh perkembangan global sangat singnifikan terhadap eksitensi budaya. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwasanya pengaruh perkenbangan yang signifikan diperlukan upaya dalam menjaga identitas budaya Indonesia agar pada adopsi inovasi dan teknologi masih dapat di sesuaikan dengan nilai- nilai Pancasila. Masyarakat bertanggung jawab dalam pengadopsian inovasi yang sesuai dengan karakter dan nilai yang ada di Pancasila sehingga identitas budaya lokal dapat terjaga dengan baik.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/84 DOMINASI ETNIS BAMAR PADA IDENTITAS NASIONAL MYANMAR: KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL BANGSA MYANMAR 2024-10-10T00:03:04+07:00Ferdinand Amos Papilayaferdinand.amos@ui.ac.idNaila Difaniloveia Poranaila.difaniloveia@ui.ac.idSandrina Hagja Salsabilasandrina.hagja@ui.ac.idEko A Meinarnomeinarno@ui.ac.id<p>Myanmar adalah negara yang terletak di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk yang melebihi 54 juta orang. Lebih dari setengah populasi Myanmar beretnis Bamar. Hal ini berpengaruh politik dan budaya etnis Bamar yang mendominasi sejak sebelum masa kolonial hingga setelah merdeka menciptakan tantangan besar bagi identitas nasional Myanmar. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur dari sumber seperti buku, jurnal, artikel, dan publikasi ilmiah. Identitas nasional yang terpecah dan diskriminasi terhadap etnis minoritas menciptakan ketegangan sosial yang mendalam. Penelitian ini menyajikan analisis pengaruh budaya dominan Bamar serta tantangan dalam memperkuat identitas nasional yang inklusif melalui perspektif psikologi sosial.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/19STRATEGI PENGUATAN KOMPETENSI BERKEBHINEKAAN GLOBAL PADA KARAKTER GENERASI MUDA2024-10-09T12:52:34+07:00Jorend Zelig Satria Nugrohojorendzelig@student.uns.ac.id<p>Dalam konteks era globalisasi, pemahaman dan penghargaan terhadap berbagai budaya, agama, bahasa, dan tradisi menjadi kunci penting. Penanaman nilai-nilai kebhinekaan global pada profil pelajar Pancasila merupakan langkah penting dalam membentuk karakter generasi muda yang inklusif, toleran, dan siap menghadapi tantangan dunia yang semakin beragam. Untuk itu menyiapkan diri terhadap tantangan zaman yang demikian dinamis, hubungan interpersonal, interaksi antar budaya yang makin masif membawa segala dampak yang menyertainya. Globalisasi tidak dapat ditangkis atau diminimalisir keberadaannya, maka dari itu persiapan generasi muda terhadap penanaman karakter kebhinekaan global sangat penting untuk menghadapi keberagaman global. Melalui pendidikan multikultural diharapkan dapat memahami, menguasai, dan menerapkan substansi demokratis, humanisme, dan pluralisme di sekolah maupun di masyarakat. Penanaman nilai kebhinekaan global pada profil pelajar pancasila diharapkan dapat menghasilkan individu-individu yang tidak hanya memiliki kecerdasan akademik, namun juga kecerdasan emosional dan sosial untuk berkontribusi dalam masyarakat plural atau heterogen.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/23PERAN GURU DALAM MEMBENTUK KESADARAN GLOBAL SISWA TERHADAP ISU-ISU SOSIAL ERA SOCIETY 5.0 MELALUI LITERASI DIGITAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA2024-10-09T12:59:52+07:00Novia Nur Azizah Dwi Saputrinovianurazizah@student.uns.ac.id<p>Kesadaran global merupakan satu hal penting yang perlu dibentuk dalam menghadapi isu-isu sosial kewarganegaraan yang akan terus bermunculan. Era society 5.0 dimanfaatkan untuk membentuk kesadaran global siswa sebagai warga negara. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengulik peran guru dalam memadukan Pendidikan Pancasila dengan literasi digital menjadi sangat penting. Guru perlu mampu menyajikan materi Pendidikan Pancasila dengan relevan terhadap konteks kehidupan siswa di era digital, serta membimbing mereka dalam menggunakan teknologi informasi dengan bijak untuk memecahkan masalah sosial dan menciptakan kesadaran global warga negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif berbasis studi literature dengan teknik pengumpulan data berupa metode dokumentasi. Peran guru dimaksudkan untuk menjalankan misi pendidikan global melalui pendidikan pancasila di Indonesia berfokus pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik sebagai bagian dari anggota masyarakat dunia yang bersedia terlibat aktif untuk menanggapi, menyikapi, dan mengatasi berbagai persoalan secara kontekstual di ruang kelas bersama pendidik sebagai salah satu pemanfaatan era keterbukaan teknologi melalui literasi digital.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/34PENGUATAN LITERASI DIGITAL MELALUI MATA KULIAH UMUM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI ERA SOCIETY 5.0 SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN DIGITAL CITIZENSHIP BAGI MAHASISWA2024-10-09T13:34:24+07:00Afifah Hanan Maimunahafifahhananmaimunah@studentuns.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penguatan literasi digital melalui mata kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan di era society 5.0 sebagai upaya pembentukan digital citizenship bagi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penguatan literasi digital melalui mata kuliah umum Pendidikan Kewarganegaran dapat membantu mahasiwa dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan, karena literasi digital membantu menumbuhkan kesadaran mahasiswa terkait etika digital, serta meningkatkan keterampilan berfikir kritis. Penguatan literasi melalui mata kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan bisa dilaksanakan melalui pemanfaatan referensi-referensi penunjang materi pembelajaran, pengaplikasian tujuan pembelajaran, model, metode, serta media pembelajaran berbasis teknologi maupun perangkat digital, penyisipan materi mengenai etika digital dalam proses pembelajaran, serta partisipasi mahasiswa secara aktif dalam kegiatan diskusi bersama mengenai kasus atau fenomena yang sedang trending berbasiskan data dan fakta. Melalui penguatan literasi dan etika digital, maka diharapkan setiap mahasiswa memiliki karakter kewarganegaraan digital (digital citizenship).</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/39MENJAWAB TANTANGAN PERKEMBANGAN GLOBAL ERA SOCIETY 5.0 MELALUI OPTIMALISASI GROWTH MINDSET DALAM PERSPEKTIF KEWARGANEGARAAN DIGITAL 2024-10-09T13:42:05+07:00Ahmad Bachtiar IhsanuddinAhmadbachtiar2001@student.uns.ac.id<p>Era society 5.0 merupakan suatu perkembangan pola kehidupan bermasyarakat khususnya pada perkembangan teknologi informasi. Adanya transisi pola kehidupan bermasyarakat akan timbul suatu permasalahan baru karena kurang adaptifnya masyarakat terhadap perkembangan global era society 5.0 sehingga menjadi tantangan yang wajib disadari. Artikel ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman terkait intervensi tantangan serta ancaman perkembangan global pada era society 5.0 melalui optimalisasi growth mindset dalam perspektif kewarganegaraan. Metode penelitian menggunakan metode studi kepustakaan yang menjadi pendekatan pada penelitian ini guna mengidentifikasi pemahaman serta mengisi keterbaruan penelitian yang telah ada. Perkembangan era society 5.0 telah terjadi bias dimana mesin dengan segala kecanggihan telah menimbulkan implikasi negatif yang membuat manusia menjadi tergantung pada teknologi. Banyaknya masalah sosial yang timbul akibat dari kurangnya sumber daya manusia untuk menjaga keseimbangan, adanya cyberbullying, kejahatan siber, kehilangan kepercayaan diri hingga maraknya perjudian online yang bersumber dari pola pikir destruktif yang menjadi bukti bahwa masyarakat belum mampu berdapatasi dengan perkembangan teknologi. Perspektif kewarganegaraan digital melihat hal tersebut sebagai masalah yang tidak sesuai konsep ber-etika secara digital, dimana terjadi intoleransi serta penyelewengan tanggung jawab penggunaan teknologi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pesatnya transisi dari era revolusi industri ke era society 5.0 membawa implikasi buruk bagi masyarakat karena kurang seimbang secara kesiapan kualitas sumber daya manusia serta kurang mampu untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi sehingga menjadi tantangan yang perlu disadari. Pengoptimalan Growth Mindset menjadi solusi dalam mengintervensi tantangan tersebut sebagai kesiapan kualitas seumber daya manusia unggul sekaligus menjadi benteng diri dalam mengontrol segala pengaruh yang sifatnyadari luar dengan menyikapi dengan berfikir berkembang.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/44PERAN MAHASISWA DALAM CIVIC SKILLS UNTUK KEMAMPUAN BERADAPTASI PADA REVOLUSI DIGITAL DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T13:48:30+07:00Jihan Fatihahjihanfatihah_01@student.uns.ac.id<p>Mahasiswa mempunyai peran penting dalam menghadapi pendidikan karena dituntut untuk berfikir kritis dan kreatif, dakam hal ini mahasiswa mampu memunculkan ide ide dan inovasi yang baru di tengah masyarakat dihadapkan dengan teknologi. Munculnya teknologi di era 5.0 memberi banyak berbagai pengaruh terhadap pendidikan. Tantangan yang perlu di hadapi mahasiswa harus bijak untuk memanfaatkan teknologi saat ini sehingga memiliki kemajuan pada bidang pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan studi pustaka dan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sesuai dengan penelitian ini yaitu peran mahasiswa dalam kemampuan beradaptasi di revolusi digital. Penelitian ini membahas tentang kepekaan mahasiswa terhadap dunia pendidikan dan bagaimana cara beradaptasi yang benar kreatif dan memiliki ide maupun inovasi yang baru dalam menunjang dunia pendidikn agar bisa bersaing secara global. Era society 5.0 berfokus pada teknologi dengan membantu SDM yang baik. Jadi, dapat disimpulkan pendidikan kewarganegaraan memiliki tiga kompetensi yang perlu dikuasai setiap individu. Kompetensi tersebut yaitu civic knowledge (pengetahuan, civic skills (keterampilan), dan civic dispotition (sikap).</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/47KEWARGANEGARAAN DIGITAL: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM BERMEDIA SOSIAL DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T13:54:22+07:00Cornelius Brilian Boni Nugrahacorneliusbrilian@student.uns.ac.id<p>Kewarganegaraan mencakup adanya interaksi antar individu yang saling berkaitan dan memiliki hubungan yang mungkin tidak sedarah namun dapat saling mempengaruhi. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan pentingnya kewarganegaraan digital sebagai upaya meningkatkan adanya pemahaman hak dan kewajiban warga negara dalam media sosial yang semakin berkembang dan terbuka. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah Kewarganegaraan digital ini sangat penting dalam kewarganegaraan untuk meningkatkan pemahaman hak dan kewajiban dalam sosial media yang terbuka agar tidak semakin mengarah pada kebebasan yang tidak terkendalikan walaupun tentu ada tantangan yang menghambat pemahaman hak dan kewajiban dari setiap warga negara.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/85UPAYA SINGAPURA DALAM PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI NEGARA MULTIETNIS2024-10-10T00:16:31+07:00Ilham Adhia Cahyailham.adhia@ui.ac.idSyandana Rizqi Azizisyandana.rizqi@ui.ac.idSyafiiqa Arina Gharizatulsyafiiqa.arina@ui.ac.idAbraham Parulian Sihombingabraham.parulian@ui.ac.idEko Aditiya Meinarnomeinarno@ui.ac.id<p>Penelitian ini mengeksplorasi upaya Singapura dalam membentuk identitas nasional di tengah keberagaman etnis. Menggunakan metode studi literatur kualitatif, penelitian ini memanfaatkan data sekunder dari berbagai sumber resmi dan penelitian sebelumnya. Singapura, sebagai negara dengan warga negara yang sebagian besar terdiri dari etnis Tionghoa, Melayu, dan India, menghadapi tantangan dalam menciptakan identitas nasional yang inklusif. Pemerintah Singapura telah mengambil langkah-langkah seperti penerapan kebijakan bilingualisme, program Pendidikan Nasional, dan penguatan nilai-nilai Asia melalui ideologi "Shared Values". Namun beberapa kebijakan, seperti kebijakan „bahasa ibu‟ cenderung dianggap diskriminatif oleh masyarakat akibat seperti memecah- belah. Hal ini berujung kepada lahirnya bahasa Singlish oleh masyarakat Singapura yang digunakan sebagai bahasa pemersatu tidak resmi antar etnis di Singapura.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/49DINAMIKA DEMOKRASI GLOBAL: PARTISIPASI WARGA DAN TANTANGAN KEWARGANEGARAN2024-10-09T14:02:51+07:00Sirat Pramonosiratpramono@student.uns.ac.id<p>Dinamika demokrasi global semakin kompleks pada era Society 5.0, di mana partisipasi warga negara dalam pengambilan keputusan menjadi sangat penting. Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan, memunculkan konsep Demokrasi Inklusif yang memfasilitasi partisipasi politik yang lebih luas dan inklusif. Namun, tantangan seperti kesenjangan digital dan penyalahgunaan teknologi menantang partisipasi warga. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tantangan kewarganegaraan dalam dinamika demokrasi global dan bagaimana teknologi serta pendidikan dapat digunakan untuk memperkuat partisipasi warga dalampengambilan keputusan global. Dengan menyoroti pentingnya pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran global, serta pemahaman yang lebih baik tentang tantangan tersebut, kita dapat memperkuat demokrasi global dan mendorong partisipasi yang lebih luas dari masyarakat</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/53PENTINGNYA PENGUATAN LITERASI DIGITAL DALAM MENINGKATKAN KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI ERA SOCIETY 5.0 2024-10-09T14:09:30+07:00Salma Siti Aisyahaisyhsal@student.uns.ac.id<p>Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya penguatan literasi digital dalam meningkatkan kesadaran politik masyarakat di era Society 5.0. Dalam era ini, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat melalui literasi digital di tengah arus informasi yang deras di internet dan media sosial. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yang berfokus pada mendeskripsikan fenomena yang terjadi dalam masyarakat, baik yang alami maupun yang hasil rekayasa manusia, dengan penekanan pada karakteristik, kualitas, dan hubungan antara berbagai aktivitas. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari jurnal, artikel, e-book, prosiding, dan sumber relevan lainnya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur. Hasil penelusuran data menunjukkan bahwa literasi digital memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran politik masyarakat di era Society 5.0. Dalam konteks politik, literasi digital membantu masyarakat untuk lebih memahami dan aktif berpartisipasi dalam proses politik. Tantangan dalam memperkuat literasi digital untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat di era Society 5.0 perlu diatasi dengan strategi yang tepat. Kemudian dapat disimpulkan bahwa pentingnya memperkuat literasi digital untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat di era Society 5.0 sangatlah krusial. Literasi digital memungkinkan masyarakat untuk secara kritis mengakses dan memahami informasi politik, serta berpartisipasi lebih aktif dalam isu-isu politik yang relevan.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/82PENGUATAN NILAI PANCASILA: MENYIKAPI KEKERASAN SEKSUAL DI PERGURUAN TINGGI ERA SOCIETY 5.0 2024-10-09T23:44:25+07:00Rebeca Dwi Permatasarirebecadwi@sudent.uns.ac.id<p>Penulisan artikel ilmiah ini untuk mendeskripsikan tingkat kasus kekerasan seksual di lingkungan Perguruan Tinggi; Mendeskripsikan keterkaitan Pancasila dengan kasus kekerasan seksual; Memberikan solusi untuk menyikapi kekerasan seksual melalui media sosial Era Society 5.0. Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif deskriptif. Isu kekerasan seksual ini adalah isu yang tidak hanya terjadi di otoritas public, namun terjadi di perguruan Tinggi. Kekerasan seksual memang perlu segera ditangain dan diselesaikan mengingat presentase korban kekerasan seksual di perguruan tinggi terus meningkat khususnya di era digital seperti sekarang ini. Isu kekerasan seksual ini sangat bertentangan dengan nilai nilai Pancasila. Oleh karenanya, diperlukan Langkah untuk menegakkan keadilan dan mencegah semakin maraknya kekerasan. Adanya Permedikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi diharapkan dapat menjadi solusi untuk mencegah sekaligus melindungi korban kekerasan seksual. Selain itu pemanfaatan media digital dan kolaborasi antar seluruh pihak civitas akademika diperlukan untuk mewujudkan lingkungan kampus yang nyaman, aman, dan merdeka dari segala bentuk kekerasan.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/83IMPLIKASI PENGGUNAAN E-COMMERCE DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA BERDASARKAN PERSPEKTIF KEWARGANEGARAAN2024-10-09T23:50:59+07:00Amanda Tamia Ramadentiamandatamiaramadenti@students.uns.ac.id<p>Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis implikasi penggunaan e-commerce dalam perekonomian Indonesia berdasarkan perspektif kewarganegaraan. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode studi kepustakaan. Dari hasil studi Pustaka diperoleh bahwa implikasi penggunaan e-commerce berdasarkan perspektif kewarganegaraan dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu dimensi legal, dimensi politik, dan dimensi sosial. Pada dimensi legal, penggunaan e-commerce ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perdagangan Elektronik, Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 melalui Sistem Elektronik, dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik, akan tetapi masih terdapat pelaku bisnis e-commerce yang tidak mentaati ketentuan dalam peraturan tersebut. Pada dimensi politik, prinsip demokrasi (prinsip kebebasan dan kedaulatan) dalam penggunaan e-commerce belum dilaksanakan dengan baik. Kemudian pada dimensi sosial, adanya e-commerce ini belum sepenuhnya mampu memberikan persamaan dan kesetaraan bagi UMKM dan pelanggan atau pengguna e-commerce.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/17PENYESUAIAN KURIKULUM PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MENGHADAPI DINAMIKA PERKEMBANGAN GLOBAL PADA ERA SOCIETY 5.0 DI SEKOLAH: SISWA MAMPU MENGEMBANGKAN SOLUSI KREATIF BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK MEMEPERKUAT NILAI NILAI KEBANGSAAN2024-10-09T12:59:42+07:00Aldi Tri Cahyo Nugrohoalditricahyonugroho@student.uns.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penyesuaian kurikulum pendidikan Pancasila dalam<br>menghadapi dinamika perkembangan global pada era Society 5.0. Metode yang digunakan<br>adalah deskriptif kualitatif, mengutamakan analisis artikel dan jurnal online. Tujuannya adalah<br>mengetahui penyesuaian kurikulum pendidikan Pancasila dalam menghadapi perkembangan<br>global di era Society 5.0. Pada masa sekarang ini telah terjadi banyak perubahan yang terjadi<br>dalam pendidikan yang di sebabkan karena adanya kemajuan teknologi. kemajuan teknologi ini<br>telah mengubah cara manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Transisi dari Revolusi<br>Industri ke Era Society 5.0 menandakan bahwa perkembangan dunia terus bergerak maju,<br>sehingga masing-masing individu harus dapat diandalkan dan mampu hidup dalam konteks<br>global yang modern. Era Society 5.0 akan berfokus pada penggunaan teknologi dalam membantu<br>pengelolaan sumber daya manusia yang lebih baik. Dengan adanya Era ini, indonesia memiliki<br>tantangan baru untuk menghadapinya. Cara menghadapinya dengan melalui pendidikan,<br>Pendidikan di indonesia harus mampu menghadapi hal tersebut untuk menentukan kemajuan,<br>dengan pendidikan membuat masyarakat berfikir menjadi lebih maju. Selain itu perlu adanya<br>penyesuaian kurikulum pada pendidikan pancasila untuk menghadapi perkembangan Global Era<br>Society ini karena pendidikan Pancasila perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan<br>dinamika sosial yang ada agar dapat mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara relevan dan<br>aplikatif dalam kehidupan modern, serta mengembangkan pemahaman tentang nilai-nilai<br>kemanusiaan, keadilan, dan demokrasi dalam konteks era digital dan globalisasi.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/24IMPLEMENTASI PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MEMBANGUN JIWA NASIONALISME GUNA MENGHADAPI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T13:17:49+07:00Ridha Azizah Hidayatiridhazizah@student.uns.ac.id<p>Perkembangan zaman di era globalisasi ini sangat pesat sehingga menghadirkan kekhawatiran di<br>akan merosotnya nilai-nilai pancasila yang melunturkan jiwa Nasionalis generasi muda di<br>Indonesia terkhusus pada perkembangan budaya dan pola pikir masyarakat. Pentingnya<br>penanaman nilai-nilai Pancasila sdebagai dasar dan bekal dalam menghadapi era society 5.0 .<br>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji urgensi penanaman nilai-nilai Pancasial dan menelaah<br>tindakan apa saja yang dapat dilakukan sebagai perwujudan pengamalan sila Pancasila guna<br>membangun jiwa nasionalisme yang siap dalam menghadapi tantangan globalisasi di masa yang<br>akan mendatang. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian<br>kualitatif dengan menggunakan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini<br>menggunakan studi literatur. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.<br>Hasil dari penelitian ini adalah pendidikan karakter berperan sebagai solusi dari mengatasi<br>fenomena lunturnya jiwa nasionalis sehingga perlu adanya penanaman nilai-nilai Pancasila yang<br>dimulai sedini mungkin sebagai tindakan preventif supaya dapat memanfaatkan globalisasi ini<br>menjadi lebih positif dan digunakan secara baik dan bijak.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/31DINAMIKA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF CIVIC DISPOSITION MASYARAKAT SESUAI DENGAN NILAI PANCASILA2024-10-09T13:28:19+07:00Barikna Fachrul Ilhambariknafachrul@student.uns.ac.id<p>Pada era sekarang ini, dinamika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)<br>berkembang pesat. Salah satu dampak perkembangan TIK adalah pada interaksi sosial yang<br>dapat melalui platform media sosial. Dalam menjalin interaksi sosial perlu mengutamakan sikap<br>yang baik dalam menjalin interaksi sosial salah satunya di media sosial. Salah satu sikap yang<br>perlu diterapkan adalah sikap kewarganegaraan (civic disposition). Praktik sikap<br>kewarganegaraan di era digital ini dapat dilakukan dengan mematuhi peraturan yang berlaku,<br>salah satunya media sosial sebagai contoh bentuk perkembangan TIK yakni UU ITE. Namun,<br>tidak jarang ditemukan pelanggaran UU ITE dengan menyalahgunakan TIK seperti<br>cyberbullying, pencemaran nama baik, dan sejenisnya. Dengan kata lain perkembangan TIK<br>harus diikuti sikap kewarganegaraan atau sikap kewarganegaraan harus dikembangkan sesuai<br>perkembangan TIK yang ada. Nilai-nilai Pancasila perlu diterapkan pada sikap kewarganegaraan<br>khususnya dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Diperlukan<br>sikap kewarganegaraan yang dapat menerima sekaligus mengembangkan teknologi informasi<br>dan komunikasi.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/41IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA: PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DI PERGURUAN TINGGI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T13:44:02+07:00Arifka Maharaniarifkamaharani10@student.uns.ac.id<p>Penulisan artikel ilmiah ini untuk mendiskripsikan kasus yang terjadi di lingkungan Perguruan Tinggi Era Society 5.0; mendiskripsikan keterkaitan Pancasila dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia di lingkungan Perguruan Tinggi; dan memberikan solusi dalam penegakan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di Perguruan Tinggi Era Society 5.0. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yang digunakan sebagai bahan penyusunan artikel adalah studi kepustakaan (library research). Analisis data yang dilakukan oleh penulis adalah metode analisis deskriptif kualitatif. pelanggaran HAM hingga saat ini masih sering terjadi di Perguruan Tinggi. Pelanggaran Hak Asasi Manusia perlu segera ditangani dan diselesaikan untuk mencegah kenaikan tingkat pelanggaran Hak Asasi Manusia agar tidak merugikan orang lain. Nilai Pancasila dapat dijadikan landasan bagi para mahasiswa dalam berperilaku untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menghargai dan menghormati Hak Asasi Manusia (HAM). Mahasiswa memegang posisi, potensi, dan peran yang penting dalam sebuah Masyarakat Era Society 5.0. Mahasiswa diharapkan mahasiswa mampu mengambil peranan dalam rangkaian upaya pembangunan nasional yaitu agen perubahan serta pengawas proses perubahan.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/45Pencerdasan Politik : Upaya Akademisi Mengedukasi Melalui PembuatanFilm “Dirty Vote” dalam Prespektif Kewarganegaraan2024-10-09T13:51:31+07:00Ken Cita Mundy Bidarikencitamb@student.uns.ac.id<p>Pada artikel ini meneliti tentang bagaimana Upaya akademisi dalam mengedukasi pemilih melalui platform youtube yang disalurkan dengan film Dirty Vote. Pemilu merupakan pesta demokrasi terbesar di negara negara demokrasi yang dilaksanakan selama 5 tahun sekali untuk memilih pemimpin negara guna keberlanjutan pemerintahan. Pada pemilu 2024 menuai beragam dinamika salah satunya adalah dengan dirilisnya film oleh PSHK Indonesia yang didalamnya termuat para pakar hukum ternama sekaligus akademisi, yaitu film dirty vote. Film Dirty Vote yang dirilis pada masa tenang oleh PSHK Indonesia menuai banyak dinamika, dan hal itulah yang menjadikan pemilu tahun 2024 menjadi lebih berwarna. Film ini dirilis bertujuan untuk menguak kecurangankecurangan yang terjadi pada masa pemilu 2024. Meskipun film ini dirilis untuk menguak kecurangan, namun film ini bersifat netral atau tidak memihak salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu. Bahkan, pembuat film ini juga berpesan kepada penikmat film ini untuk menikmati secara terbuka, supaya tidak merasa film ini memihak salah satu pasangan calon tertentu. Dalam film ini juga bertujuan untuk menjelaskan kepada khalayak bahwasanya demokrasi di indonesia diciderai dan membuat tatanan demokrasi ini tidak simetris lagi. Pada penelitian ini juga menjelaskan bagaimana respon warga negara disaat film ini sudah rilis, tentu saja menuai banyak pro kontra, dan dalam penelitian ini juga dijelaskan bagaimana hal itu dilihat dari sisi kewarganegaraan. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan Teknik pengumpulan data berupa studi literatur atau studi kepustakaan. Peneliti menghimpun data dari literatur-literatur yang tersedia seperti buku, undang-undang, jurnal dan lain sebagainya. Selain itu, peneliti juga menghimpun data melalui berbagai platform media social.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/55STRATEGI PEMERINTAH LAOS MEMPENGARUHI KETAHANAN IDENTITAS NASIONAL PADA ABAD KE-212024-10-09T14:39:24+07:00Kholisha Husna Syihabkholisha.husna@ui.ac.idDhiya Hanifah Ahyardhiya.hanifah@ui.ac.idPrayoga Rafly Hermawanprayoga.rafly@ui.ac.idEko A Meinarnomeinarno@ui.ac.id<p>Penelitian ini mengkaji strategi pemerintah Laos dalam mempertahankan identitas nasional melalui analisis psikologi sosial. Meski menghadapi tekanan perubahan ekonomi dan sosial di abad ke-21, Laos tetap menganut ideologi komunis. Metode penelitian yang digunakan yakni kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur (library research) dari dokumen, jurnal, dan penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Laos berperan signifikan dalam mempromosikan dan mempertahankan identitas nasional melalui pendidikan, organisasi, dan media massa. Strategi-strategi tersebut efektif menguatkan identitas nasional di tengah perubahan global. Pemerintah berhasil menciptakan narasi nasional yang kuat sehingga mampu menjaga stabilitas identitas budaya dan politik Laos. Upaya ini memastikan bahwa identitas nasional Laos tetap kokoh meskipun menghadapi berbagai tantangan global dan regional, serta menunjukkan peran penting negara dalam membentuk kesadaran kolektif rakyatnya.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/57PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PEDOMAN UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK PADA ERA SOCIETY 5.02024-10-09T14:46:50+07:00Vina Sagita Putri HaryantoVinna.sagitaa09@student.uns.ac.id<p>Artikel ini melihat Pancasila sebagai ideologi nasional Indonesia yang nilai-nilainya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan karakter bangsa dalam menghadapi perkembangan era society 5.0. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur sejauh mana generasi muda siap untuk menghadapi kemajuan teknologi di era revolusi industri 5.0 dan bagaimana Pancasila mempengaruhi kehidupan berbangsa. Untuk mendapatkan data yang kuat, penelitian ini menggunakan metode kepustakaan yaitu dengan menggunakan literatur, baik menggunakan buku, catatan ataupun laporan hasil penelitian terdahulu. Secara konseptual, penelitian ini melihat dan menggali referensi dari buku dan jurnal yang berisi materi tentang pembangunan karakter berdasarkan Pancasila. Penelitian ini menyelidiki nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai cara untuk membangun karakter masyarakat untuk menghadapi era society 5.0. Studi menunjukkan bahwa pendidikan Pancasila memainkan peran penting dalam pembentukan karakter bangsa ini, tetapi kehidupan politik belum mendukung pembentukan masyarakat Pancasilais</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/59MEMAHAMI TANTANGAN DI ERA SOCIETY 5.0: ADAPTASI WARGA NEGARA DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI2024-10-09T14:54:36+07:00Alfa Ashari Malindaalfaasharimalinda@student.uns.ac.id<p>Konsep Society 5.0 tidak berbeda jauh dengan konsep Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Setelah adanya revolusi industri, perkembangan kehidupan telah memasuki pada masa society 5.0 dimana pada saat ini segala hal dapat diselesaikan dengan pemanfaatan inovasi yang telah lahir di era sebelumnya. Perkembangan ini pada dasarnya bertujuan untuk memberi kemudahan dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Pemanfaatan pada Internet on Things, Artificial Intelligence, dan Big Data di integrasikan pada kemampuan manusia terutama pada bidang digitalisasi untuk berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, dan lainnya melalui ruang jaringan maupun fisik berdasar kreatifitas pengguna. Kemajuan teknologi dibidang informasi sendiri<br>memberi tantangan dalam kehidupan warga negara di Indonesia, mudahnya akses untuk menyebarkan dan mendapatkan informasi melalui internet merupakan salah satu dampak dari adanya revolusi industry 4.0. Melalui tinjauan literatur dengan teknik konseptual review dan kajian pustaka. Pada dasarnya, tujuan dalam melakukan suatu tinjauan literatur yaitu untuk membantu seorang peneliti dalam mendapatkan gambaran mengenai tantangan era society 5.0 dalam adaptasi dimana kemajuan era ini membawa tantanagn yang operlu dihadapi berkaitan dengan kewarganegaraan dalam berbagai hal terutama dalam majunya teknologi seperti kesenjangan sosial, perlindungan data pribadi, dan etika dalam dunia digital. Hal ini perlu menapat perhatian berbagai kalangan untuk kompleksitas tantangan keamanan di era globalisasi. Ini tidak hanya akan memperkuat kapasitas pertahanan fisik, tetapi juga meningkatkan kedekatan dan kepercayaan antara militer, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan stabilitas negara.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/62PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN PADA MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI DALAM MENGAHDAPI DINAMIKA PERKEMBANGAN GLOBAL DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T15:02:39+07:00Muhammad Fadilah Salimm.fadilahsalim@student.uns.ac.id<p>Fenomena transformasi perkembangan jaman dari Era Society 4.0 menuju Society 5.0 pada abad ke-21 ini tidak lagi hanya memanfaatkan teknologi dalam menunjang kegiatan manusia dibidang ekonomi dan industri saja, namun juga telah merambah pada bidang pendidikan. Perkembangan tersebut nyatanya membawa berbagai tantangan, termasuk dengan pudarnya karakter<br>kewarganegaraan di tengah arus globalisasi seperti pada saat ini. Berdasarkan hal tersebut, artikel ini berusaha membahas mengenai petingnya penguatan karakter kewarganegaraan individu khususnya pada mahasiswa di Perguruan Tinggi melalui pendidikan karakter yang terintegrasi dalam mata kuliah. Metode yang digunakan berupa studi literatur atau studi pustaka dalam mencari sumber data melalui bahan bacaan yang relevan dan berkredibilitas sehingga teruji kebenarannya. Hasilnya menunjukkan pentingnya penguatan pendidikan karakter kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi sebagai salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh mahasiswa pada abad ke-21 yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila melalui berbagai<br>strategi yang terlaksana dengan sistematis dan terintegrasi secara berkelanjutan. Kesimpulan yang didapatkan adalah diperlukannya penguatan pendidikan karakter kewarganegaraan di Perguruan Tinggi sebagai dasar berpikir dan bertindak dalam menghadapi tantangan pemanfaatan perkembangan teknologi pada dinamika perkembangan global Era Society 5.0 seperti saat ini sebagai upaya menciptakan warga negara yang tidak hanya cerdas namun juga berakhlak mulia (good and smart citizenship).</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/65Transformasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Era Society 5.0: Membangun Generasi Cakap Digital dan Berkarakter Bangsa2024-10-09T15:11:14+07:00Amalia Khasanahamaliakhasanah@student.uns.ac.id<p>Era Society 5.0, yang ditandai oleh integrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam segala aspek kehidupan, telah mengakibatkan perubahan mendalam di berbagai bidang, termasuk pendidikan kewarganegaraan. Artikel ini menganalisis transformasi pendidikan kewarganegaraan dalam era digital dengan fokus pada literasi digital, pengembangan karakter bangsa, dan keterampilan abad ke-21. Metode penelitian menggunakan kajian literatur dan observasi sederhana untuk mengidentifikasi pemahaman yang telah ada, mengeksplorasi pendekatan yang telah diusulkan, dan mengisi celah penelitian yang masih ada. Hasilnya menunjukkan bahwa transformasi pendidikan kewarganegaraan yang mencakup cakap digital dan karakter bangsa<br>bertujuan untuk menghadapi tuntutan zaman yang terus berkembang, terutama dalam menghadapi era digitalisasi. Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional, tingkat literasi digital masyarakat Indonesia masih berada dalam kategori "sedang", menekankan perlunya strategi untuk membangun generasi yang cakap digital dan berkarakter bangsa. Beberapa strategi yang disarankan meliputi penguatan literasi digital, pengembangan keterampilan berpikir kritis, pembentukan karakter bangsa dalam ruang digital, pengenalan konsep demokrasi digital, dan peningkatan kolaborasi dan keterampilan komunikasi dalam konteks digital. Simpulannya, transformasi pendidikan kewarganegaraan di era Society 5.0 harus holistik dan mengintegrasikan semua aspek, tidak hanya memasukkan teknologi dalam pembelajaran tetapi juga membangun kesadaran, nilai, dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/68FILIPINA: KEBERAGAMAN DAN PERSATUAN2024-10-09T15:27:08+07:00Lorenzo Yehezkiellorenzo.yehezkiel@ui.ac.idAldirantaaldiranta@ui.ac.idAbraham Stefanusabraham.stefanus@ui.ac.idTsabita Fauzi Mahfuzhsabitamahfuzh@gmail.comEko A Meinarnomeinarno@ui.ac.id<p>Artikel ini membahas tentang keberagaman sosial dari masyarakat Filipina serta berbagai tantangan yang harus dihadapi bangsa Filipina dari berbagai aspek lainnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Meskipun harus menghadapi permasalahan sosial ditambah dengan tantangan latar belakang pada masyarakatnya yang sangat berbeda, Filipina mampu mempertahankan nilai kesatuan dan persatuannya dengan cukup baik hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah faktor-faktor yang berperan dan nilai-nilai yang telah tertanam dalam masyarakat Filipina dan menjadi fondasi dalam mempertahankan kesatuan, serta bagaimana peran identitas nasional yang terbentuk melalui perjalanan bangsa Filipina dalam menghadapi berbagai persoalan dan konflik sosial yang kerap bermunculan akibat keberagaman latar belakang multikulturalisme rakyat Filipina.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/71IMPLIKASI PENGGUNAAN ARTIFICIAL INTELLENCE SEBAGAI TRANSFORMASI TEKNOLOGI SOCIETY 5.0 DALAM PRESPEKTIF KEWARGANEGARAAN2024-10-09T15:34:56+07:00Meline Setyapatramelinesetyapatra@student.uns.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk dapat menganalisis implikasi dari penggunaan implikasi dari Artifical Intelligence sebagai transformasi teknologi era society 5.0 dalam prespektif kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode liberary research. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi dokumen<br>dengan teknik analisis dekriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kehadiran Artifical Intelligence membawa dampak positif dan dampak negatif bagi para penggunanya, Pengguna Artifical Intelligence yang banyak digunakan dengan presentase tertinggi di Indonesia pada tahun 2023 ialah Chat GPT (Generative Pre-Trained Transformer). Adapun dampak positifnya Artifical Intelligence dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas masyarakat dalam berbagai bidang sedangkan dampak negatifnya apabila menggunakan Artifical Intelligence secara berlebih mengakibatkan pengguna menjadi ketergantungan teknologi. Dampak negatif tersebut berkaitan dengan Karakter Kewarganegaraan (Civic Disposition) yang mempengaruhi tingkat literasi digital di Indonesia karena dengan ketergantungan menggunakan Artifical Intelligence menjadikan seorang individu malas membaca buku dan hanya bergantung dengan teknologi yang ada, maka perlunya menjaga karakter dalam bernegara melalui memanfaatkan perkembangan teknologi dengan bijak dan meningkatkan keterampilan yang dimiliki individu.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/72DINAMIKA PERKEMBANGAN GLOBAL DI INDONESIA DITINJAU DARI PERSPEKTIF KEWARGANEGARAAN DAN IDENTITAS NASIONAL2024-10-09T15:43:54+07:00Eka Rizki Utamiekarizkiutami@student.uns.ac.id<p>Dinamika perkembangan global merujuk pada perubahan, pola, dan tren yang terjadi di tingkat global di berbagai aspek kehidupan, seperti politik, sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya. Salah satu perkembangan global yaitu perkembangan globalisasi yang mempengaruhi perubahan kehidupan manusia. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dinamika perkembangan global di Indonesia berupa dampak globalisasi ditinjau dari perspektif kewarganegaraan dan identitas nasional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan kepustakaan (library research), yang merupakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian menjadi suatu pembahasan yang utuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika perkembangan global berupa globalisasi memberikan dampak terhadap identitas nasional. Globalisasi menggeser atau meratakan perbedaan budaya lokal. Keadaan saat ini menunjukkan bahwa secara sadar generasi muda mulai tidak tertarik pada budaya lama dan lebih memilih untuk menerapkan budaya baru yang banyak muncul di media digital. Budaya baru tersebut dianggap lebih menyenangkan hati generasi muda daripada budaya-budaya masyarakat lokal yang dianggap terlalu “ketinggalan zaman”. Simpulan yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu dinamika perkembangan global berupa globalisasi memberikan dampak yang serius terhadap identitas nasional. Hal ini dikarenakan Indonesia sebagai negara multikultural dan memiliki berbagai macam keberagaman yang menjadi kekuatan sekaligus tantangan dalam menjalani peran kewarganegaraan. Bentuk usaha yang dapat dilakukan oleh warna negara untuk mempertahankan identitas nasional Indonesia yakni melalui pendidikan multikultural bagi warga negara. Pendidikan multikultural sangat diperlukan di Indonesia, sebab keanekaragaman sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang berhasil diberdayakan melalui pendidikan dapat memberikan dampak yang positif bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang cerdas serta berkembang menjadi bangsa yang kuat, aman, bebas korupsi, sejahtera, adil dan makmur. Selain itu, dalam waktu jangka panjang, bangsa Indonesia akan menjadi negara yang bermartabat tinggi, dihormati, serta disegani oleh bangsa lain.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/21PERAN MAHASISWA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN DALAM MENGEMBANGKAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL DI ERA SOCIETY 5.02024-10-09T13:11:14+07:00Cindy Adistya Lestari cindyadistya@student.uns.ac.id<p>Kewarganegaraan global penting untuk dikembangkan karena membantu membangun komunitas<br>dunia yang lebih kooperatif dan damai, di mana individu dan negara bekerja bersama untuk<br>menyelesaikan masalah yang tidak dapat diatasi oleh satu negara saja. Tujuan dari penelitian ini<br>yaitu untuk menguraikan peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam mengembangkan<br>kewarganegaraan global di era society 5.0, dan tantangan yang dihadapi dalam mewujudkannya<br>serta solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi tantangan tersebut. Metode yang<br>digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan proses studi literatur<br>dengan teknik pengumpulan data berupa metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan<br>bahwa di era society 5.0, mahasiswa memiliki peran yang sangat penting sebagai agen perubahan<br>dalam mengembangkan kewarganegaraan global. Mereka diharapkan tidak hanya sebagai<br>penerima ilmu, tetapi juga sebagai aktor yang aktif dalam menciptakan solusi untuk tantangan<br>global. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan mengimplementasikan solusi-solusi<br>tersebut, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang lebih efektif dalam menciptakan dampak<br>positif dan mempromosikan kewarganegaraan global di era society 5.0.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/29PERAN CITIZEN JOURNALISM BERBASIS MEDIA SOSIAL “X” DALAM MENAMPUNG ASPIRASI MASYARAKAT (Studi Akun @gibran_tweet)2024-10-09T13:25:17+07:00Aulive Diandra Cahayuaulivediandracahayu@student.uns.ac.id<p>Seiring perkembangan informasi perkembangan dan teknologi membuat banyak sekali <br>perubahan,salah satunya adalah dalam citizen journalism. Proses partisipasi warga dalam <br>memberikan informasi yang baik dapat memberikan suatu pengaruh yang baik terhadap negara, <br>karena memberikan akses untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi. Artikel ini bertujuan <br>menggali informasi mengenai partisipasi masyarakat dalam citizen journalism untuk dapat <br>memberikan segala asumsi dan opini terhadap apa yang sedang terjadi, sesuai dengan nilai <br>jurnalistik dan konstitusi di Indonesia. Penelitian ini mendeskripsikan tentang perkembangan <br>citizen journalism di Indonesia khususnya pada penerapannya di salah satu media sosial. Serta <br>dampak yang terjadi dalam keberjalanan dan perkembangan citizen journalism sejauh ini. <br>Metode studi kepustakaan digunakan dalam pembahasan penelitian ini untuk memperoleh data. <br>Sumber literatur yang diperoleh memuat tentang cakupan citizen journalism di berbagai kegiatan <br>pers khususnya pada media sosial. Berdasarkan penelitian, informasi yang diperoleh dari <br>@gibran_tweet sebagai salah satu mediator citizen journalism dapat menjadi kontribusi positif <br>terhadap demokrasi di Indonesia dengan adanya akses diskusi juga pers bagi semua warga.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/38KOREAN WAVE FANATICISM: KONSTRUKSI SOSIAL PERILAKU DI DUNIA DIGITAL DALAM PERSPEKTIF KEWARGANEGARAAN DIGITAL 2024-10-09T13:38:28+07:00Asyiva Rizki Schumi asyivarizki@student.uns.ac.id<p>Artikel ini berfokus pada permasalahan perilaku fanatisme Korean Wave di dunia digital <br>khususnya dalam hal konstruksi sosial perilaku fanatisme dan perilaku fanatisme dalam perspektif <br>kewarganegaraan digital. Metode yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif <br>dengan studi fenomenologi yang dilakukan untuk menganalisis suatu fenomena berdasarkan <br>kesadaran dan pengalaman yang dituangkan secara deskriptif. Fokus kajian dalam artikel ini <br>adalah; (1) Konstruksi sosial perilaku fanatisme Korean Wave di dunia digital, dan (2) Hubungan <br>antara perilaku fanatisme di dunia digital dengan perspektif kewarganegaraan digital. Konstruksi <br>sosial perilaku fanatisme Korean Wave berdasarkan pada dialektika Berger and Luckmann yang <br>terdiri dari eksternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi. Eksternalisasi ditandai adanya usaha <br>manusia untuk beradaptasi dengan Korean Wave, obyektivasi ditandai adanya komunitas online di <br>dunia digital sebagai bentuk interaksi sosial budaya, sedangkan internalisasi ditandai adanya <br>penggolongan sosial yang berdasarkan pada rasa suka Korean Wave yang melahirkan kelompok <br>yang menerima dan menolak. Kelompok yang menerima dapat mengarah pada perilaku fanatisme, <br>sedangkan kelompok yang menolak dapat mengarah pada perilaku rasisme. Pada penggunaan <br>dunia digital sudah seharusnya mengedepankan norma, etika, dan nilai-nilai toleransi serta <br>tanggung jawab agar dapat menciptakan ruang digital yang harmonis dan dapat berkolaborasi <br>lintas budaya yang positif. Dapat disimpulkan bahwa dalam hal perilaku fanatisme Korean Wave <br>ini, telah terjadi pembentukan identitas digital dalam perspektif kewarganegaraan digital.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/42HARMONISASI PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI DALAM MEMBANGUN KARAKTER NASIONALISME DI KALANGAN MAHASISWA PADA ERA GLOBAL SOCIETY 5.02024-10-09T13:47:57+07:00Yogie Adi Saputroyogieadisaputro@student.uns.ac.id<p>Penelitian ini betujuan untuk menjelaskan peranan Pendidikan Pancasila di perguran tinggi, <br>menguraikan makna karakter nasionaslimse dan menganalisis harmonisasi Pendidikan Pancasila <br>dalam membentuk karakter nasionaslime di kalangan mahasiswa. Penelitian ini merupakan <br>penelitian kualitatif dengan desain studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan <br>Pancasila merupakan mata kuliah wajib yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak hanya <br>unggul pada akademik namun memiliki integritas moral dan etika yang kuat. Makna dari karakter <br>nasionaslime adalah proses pembentukan nilai-nilai, sikap, dan tindakan yang menunjukkan rasa <br>cinta dan kesetiaan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Harmonisasi Pendidikan Pancasila <br>dalam pembentukan karakter tidak hanya sebatas teori saja, melainkan harus ada implementasi <br>pada kehidupan sehari hari. Dosen Pendidikan Pancasila harus meguasai kompetensi pendidik dan <br>menerapkan model atau metode pembelajaran yang berbasikan teknologi. Pendekatan <br>pembelajaran juga harus berorientasi pada masalah dan proyek, agar memberikan pengalaman <br>langsung pada mahasiswa, selain itu dosen juga berperan menjadi teladan dalam penerapan nilai<br>nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari. Dengan adanya harmoniasi yang tepat diharapakan <br>membawa dampak yang positif bagi pembentukan karakter nasionaslime di kalangan mahasiswa.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/50STRATEGI PENINGKATAN CIVIC DISPOSITION PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) DI ERA SOCIENTY 5.02024-10-09T13:58:56+07:00Nensi Destalia Dewantinensidestalia@student.uns.ac.id<p>Pendidikan Pancasila merupakan salah satu pilar penting dalam sistem pendidikan Indonesia <br>yang bertujuan untuk membentuk karakter dan kepribadian yang sejalan dengan nilai-nilai <br>bangsa. Namun, ada tantangan besar dalam mengintegrasikan pembelajaran Pancasila dengan <br>tuntutan zaman. Menghadapi kompleksitas zaman ini Internet of Things menjadi solusi yang <br>menjanjikan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran Pancasila. Melalui penerapkan <br>teknologi Internet of Things, pembelajaran Pendidikan Pancasila dapat disajikan dengan <br>pendekatan yang lebih interaktif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. <br>Penerapan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Berbasis IoT tidak hanya bertujuan untuk <br>meningkatkan pemahaman konseptual melainkan juga Civic Disposition yang mencakup sikap, <br>dan komitmen untuk berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan masyarakat, serta menghormati <br>hak asasi manusia, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, dan memperjuangkan keadilan <br>sosial. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi <br>literatur. Teknik pengumpulan data yang digunkan menggunakan metode dokumentasi. Strategi <br>yang efektif dalam meningkatkan civic disposition peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan <br>Pancasila berbasis IoT di era Society 5.0 antara lain, Integrasi Teknologi IoT dalam <br>Pembelajaran; Pembelajaran Berbasis Proyek; Kolaborasi dan Keterlibatan Masyarakat; <br>Penggunaan Media Sosial dan Platform Online; Pengembangan Kompetensi Digital.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/56STRATEGI MENINGKATKAN KESADARAN CYBERSECURITY PADA PENGGUNA MEDIA SOSIAL DI INDONESIA SEBAGAI PERWUJUDAN SMART AND GOOD CITIZENSHIP2024-10-09T14:44:43+07:00Rehan Aditya Saputrarehanaditya06@student.uns.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, utamanya bagi para <br>pengguna sosial media dalam menghadapi serangan Cybersecurity yang terjadi dengan cerdas. <br>Artikel ini dibuat dengan menggunakan metode penelitian studi literatur untuk memberikan <br>landasan teoritis sebagai upaya untuk mendapatkan informasi yang akan dijelaskan pada <br>pembahasan. Dalam hasil ditemukan berbagai macam ancaman dan tantangan yang dihadapi <br>oleh masyarakat atau pengguna sosial media terhadap ancaman dari serangan cybersecurity yang <br>mengancam keamanan setiap individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak <br>macam ancaman seperti ancaman fisik, logikal, hingga operasional. Dari mulai serangan <br>malware, cyberbullying, hingga cybercrime. Dalam menghadapi berbagai macam ancaman dan <br>tantangan, masyarakat atau pengguna sosial media dapat melakukan berbagai macam upaya yang <br>bisa dilakukan seperti dengan capacity building, meningkatkan kapasitas SDM, pembentukan <br>Undang-Undang tindak pidana siber, melakukan kerja sama dalam keamanan siber, dan <br>pencegahan malware. Berbagai upaya tersebut dapat dilakukan dengan memahami nilai-nilai <br>dasar bela negara. Hal ini menjadikan dasar bagi setiap masyarakat atau pengguna sosial media <br>agar mampu menjadi warga negara yang baik dan cerdas dalam menghadapi berbagai macam <br>ancaman dan tantangan yang mengancam keamanan siber.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/69PERSPEKTIF KEBANGSAAN DALAM KONFLIK PERBATASAN TIMOR LESTE 2024-10-09T15:31:29+07:00Mohammad Daneth Faizurrizqimeinarno@ui.ac.idNadjwa Putri Endrizalmeinarno@ui.ac.idAnanda Satria Muhammad Raihanmeinarno@ui.ac.idEko Aditya Meinarnomeinarno@ui.ac.id<p>Negara Timor Leste sebagai negara otonom dan berdaulat pada abad ke-21 dengan nama <br>kekuasaannya Republica Democratica de Timor Leste (RDTL). Timor Leste merupakan <br>sebuah negara kecil yang terletak di selatan dan utara daratan Republik Indonesia dan <br>Australia. Perbatasan antara Republik Indonesia dengan Republica Democratica de Timor <br>Leste disebut dengan perbatasan RI-RDTL. Sayangnya, perbatasan ini telah membelah dua teritori <br>yang ditempati oleh satu suku Timor Besar, yaitu Timor-barat dan Timor-Timur. Hal ini <br>berimplikasi terhadap klaim-klaim akan hak tradisional dan seringkali menimbulkan pelintas batas <br>ilegal. Metode yang digunakan pada penelitian ini, yaitu literatur review dari berbagai sumber <br>bacaan yang ada. Dengan melakukan kajian terkait identitas nasional dan perubahan sosial di <br>Timor Leste, masalah-masalah yang ada diharapkan dapat teratasi dengan berbagai pertimbangan <br>pada kajian ini dengan memanfaatkan hubungan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/58ANALISIS PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PEMBENTUKAN SMART AND GOOD DIGITAL CITIZENSHIP YANG TERAMPIL TEKNOLOGI DI ERA GLOBALISASI2024-10-09T14:52:26+07:00Alifia Fitriana alifiaftrn@student.uns.ac.id<p>Dalam artikel ini memiliki tujuan untuk menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan <br>teknologi dalam pembentukan smart and good digital citizenship yang terampil di era globalisasi. <br>Penulisan artikel ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Metode <br>penelitian kualitatif metode deskriptif dipilih dikarenakan berhubungan dengan mendeskripsikan <br>serta menguraikan mengenai data-data yang telah ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan <br>dalam penelitian ini yaitu studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan <br>berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, membawa hasil yang positif dan negatif. <br>Banyaknya berita hoax yang tersebar dikarenakan adanya perkembangan teknologi yang begitu <br>pesat, komentar-komentar negative yang muncul mengujarkan kebencian sehingga memecah belah <br>persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sebagai warga negara yang memiliki keterampilan <br>smart and good digital citizenship, yaitu warga negara yang memiliki etika dalam penggunaan <br>teknologi serta dapat menyaring informasi yang diterima sehingga tidak sembarangan untuk <br>disebarkan. warga negara yang memiliki keterampilan smart and good citizen tidak menebarkan <br>kebencian dengan memberikan komentar yang tidak pantas serta tidak menyebarkan video yang <br>tidak pantas untuk disebarkan, sehingga dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa <br>Indonesia agar tetap utuh dan tidak terpecah belah karena adanya perkembangan IPTEK di era <br>globalisasi.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/61DAMPAK DARI MARAKNYA KASUS KEKERASAN SEKSUAL DALAM LINGKUP PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN SOCIAL AND CULTURE CITIZENSHIP 2024-10-09T14:59:33+07:00Hasna Naufi Alimahhasna.naufi@student.uns.ac.id<p>Kekerasan seksual dalam lingkup perguruan tinggi menjadi fenomena yang memprihatinkan dan <br>kompleks, melibatkan aspek sosial, budaya, dan kebijakan. Meskipun perguruan tinggi <br>seharusnya menjadi tempat yang aman untuk menimba ilmu, data menunjukkan tingginya angka <br>kasus kekerasan seksual di lingkungan akademik. Penulisan artikel ini untuk menganalisis <br>dampak maraknya kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi berdasarkan perspektif social and <br>cultural citizenship. Menggunakan metode kualitatif dengan studi literatur dan data sekunder, <br>penelitian ini menganalisis berbagai sumber termasuk jurnal ilmiah dan data dari web scraping. <br>Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan seksual di perguruan tinggi berdampak serius <br>pada individu dan institusi, termasuk trauma psikologis dan gangguan fokus belajar. <br>Permendikbud No.30 tahun 2021 hadir sebagai upaya regulasi, namun implementasinya masih <br>belum optimal. Konsep social and cultural citizenship berperan penting dalam upaya <br>penanganan, menekankan hak dan tanggung jawab individu serta masyarakat dalam menciptakan <br>lingkungan akademik yang aman dan inklusif. Penelitian ini menyoroti pentingnya realisasi <br>regulasi, sosialisasi pencegahan, dan kolaborasi berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan <br>kekerasan seksual di perguruan tinggi.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/74STRATEGI SEKOLAH DALAM MENGUATKAN NILAI ANTIKORUPSI BAGI SISWA SD MUHAMMADIYAH KAYEN CONDONGCATUR2024-10-09T15:42:53+07:00Suyitnosuyitno@pgd.uad.ac.idMurrianti Fita Utamisuyitno@pgd.uad.ac.idSuci Zinta Ananda Pratamasuyitno@pgd.uad.ac.id<p>Korupsi merupakan suatu tindakan melanggar aturan dan merugikan negara, apabila korupsi <br>diabaikan maka tindakan tersebut dapat menghancurkan negeri ini. Dengan adanya penelitian <br>"Strategi Sekolah dalam Menguatkan Nilai Antikorupsi bagi Siswa SD Muhammadiyah Kayen <br>Condongcatur" yang bertujuan mengetahui strategi yang digunakan sekolah sebagai langkah <br>pertama dalam pemberantasan koupsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana <br>penulis terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan informasi dari subjek dan <br>objek yang telah ditetapkan. Subjek dari penelitian ini yaitu Kepala Sekolah di SD <br>Muhammadiyah Kayen Condongcatur, dan objek dari penelitian ini yaitu Strategi Sekolah dalam <br>Menguatkan Nilai Antikorupsi bagi Siswa SD Muhammadiyah Kayen Condongcatur. Metode <br>observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan dalam mengumpulkan informasi penelitian. <br>Strategi ini bertujuan untuk membentuk karaker siswa yang sesuai dengan nilai-nilai antikorupsi. <br>Pentingnya pendidikan antikorupsi ini untuk menanamkan budaya integeritas kepada siswa. Dari <br>penelitian ini menunjukan hasil bahwa SD Muhammadiyah Kayen Condongcatur telah <br>menggunakan berbagi macam strategi untuk menanamkan nilai antikorupsi kepada siswa. <br>Pendidikan antikorupsi ini diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang dapat memerangi <br>korupsi di indonesia serta dapat memutus rantai korupsi di generasi berikutnya. <br><br></p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/63TANTANGAN PRAKTIK KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGUATKAN NILAI ETIKA MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN SOSIAL MEDIA DI MASA PEMILU 20242024-10-09T15:06:13+07:00Winda Widyastutiwindawidyastuti@student.uns.ac.id<p>Derasnya arus digitalisasi yang terjadi di dunia global menyebabkan banyaknya aktivitas media sosial yang terjadi di masyarakat. Hal ini berdampak pada penyelenggaraan Pemilu 2024 yang telah dilaksanakan. Disamping itu, dari peristiwa pemilu dapat dilihat bahwa media sosial dijadikan sebagai wahana celaan bagi pendukung setiap pasangan calon presiden maupun calon legislatif. Hal tersebut berkaitan dengan etika masyarakat yang tidak sesuai dengan praktik kewarganegaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah tantangan praktik kewarganegaraan terhadap etika masyarakat bermedia sosial pada masa pemilu 2024. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif berbasis studi literatur dan studi kasus guna menghasilkan data yang relevan dan kompatibel. Praktik kewarganegaraan sulit untuk dijadikan sebagai sarana menjaga etika masyarakat dalam bermedia sosial karena perbedaan pendapat dan pilihan pada Pemilu 2024. Namun, adanya praktik kewarganegaraan yang diterapkan dengan baik dapat membantu masyarakat untuk menjaga etika sekaligus menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia agar dipandang baik oleh negara lain. Etika bermedia sosial diperlukan agar terhindar dari berita hoax dan ujaran kebencian yang ditulis oleh oknum tidak bertanggung jawab.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/75BRUNEI DARUSSALAM: MOSAIK BUDAYA, IDENTITAS, DAN KEMAKMURAN ABADI 2024-10-09T15:54:31+07:00Muhammad Azriyanmhdzriyan@gmail.comAhmad Okto Purnamaahmad.okto@ui.ac.idNatasya Adelina Napitupulunatasyaade70@gmail.comRegina Anna Grace Simorangkirregina.anna@ui.ac.id Eko Aditya Meinarnomeinarno@ui.ac.id<p>Brunei Darussalam, sebuah monarki absolut di Asia Tenggara, memiliki sejarah dan identitas <br>nasional yang unik. Sebagai salah satu negara terkaya di dunia, Brunei telah membuat kemajuan <br>signifikan dalam membangun dan mempertahankan kemerdekaannya. Namun, penerapan <br>kebijakan standarisasi MIB oleh pemerintah Brunei menimbulkan tantangan bagi etnis minoritas <br>di wilayah tersebut, yang menghambat ekspresi budaya mereka. Dengan menggunakan tinjauan <br>literatur sebagai metodologi penelitian, analisis dari berbagai sumber tertulis mengungkapkan <br>bahwa Brunei Darussalam memiliki populasi yang heterogen, dengan etnis Melayu sebagai <br>mayoritas. Identitas nasional negara ini sangat berakar pada budaya Melayu-Islam, yang diperkuat <br>oleh sejarah panjang kerajaan dan perjalanan menuju kemerdekaan. Selain itu, istilah "Brunei <br>Darussalam" mencerminkan komitmen negara untuk memupuk keharmonisan, perdamaian, dan <br>kesejahteraan masyarakat, baik mayoritas maupun minoritas. Studi ini juga mengeksplorasi aspek<br>aspek psikologi sosial, seperti nasionalisme, toleransi, dan solidaritas, yang merupakan dasar bagi <br>stabilitas dan identitas nasional Brunei.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/66PENTINGNYA IDENTITAS NASIONAL MAHASISWA DALAM MENGHADAPI DINAMIKA PERKEMBANGAN ERA SOCIETY 5.02024-10-09T15:11:56+07:00Dian Aliya Pitaloka dianaliyapitaloka@student.uns.ac.id<p>Era society 5.0 memberikan dinamika baru dalam kehidupan manusia yang ditandai <br>dengan berkembangnya teknologi canggih dalam aspek kehidupan. Arus informasi dan mobilitas <br>manusia bergerak sangat cepat. Hal ini menyebabkan interaksi manusia dengan manusia menjadi <br>sangat mudah. Salah satu dampak negatif pada era sekarang adalah adanya pergeseran nilai-nilai <br>dan pengaruh budaya asing yang mempengaruhi kehidupan masyarakat, terutama di kalangan <br>mahasiswa. Nilai dan budaya luar yang masuk banyak yang tidak sejalan dengan nilai-nilai <br>Pancasila, sehingga bisa terjadi pergeseran nilai. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan <br>tersebut dengan cara penguatan Identitas Nasional di kalangan mahasiswa. Mahasiswa, sebagai <br>agen perubahan masa depan, memiliki peran penting dalam melestarikan nilai-nilai budaya, <br>moral, di tengah arus globalisasi dan teknologi yang cepat Pentingnya identitas nasional dapat <br>membantu mahasiswa menjaga jati diri bangsa mereka sambil tetap terbuka terhadap perubahan <br>dan kemajuan global.</p>2024-10-11T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNShttps://seminar.mediainformasipkn.id/index.php/Prosiding/article/view/26WORKSHOP PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERBASIS PROYEK BERBANTUAN APLIKASI PENILAIAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA2024-10-24T09:07:37+07:00Winarnowinarnonarmoatmojo@staff.uns.ac.idWijiantowijianto@staff.uns.ac.idMuhammad Hendri Nuryadihendri@staff.uns.ac.idRini Triastutirinitriastuti@staff.uns.ac.idAnis Suryaningsihanissuryaningsih@staff.uns.ac.id<p>Permasalahan yang dihadapi mitra berupa kesulitan guru dalam mengembangkan modul ajar berbasik proyek dan pemanfaatan TPACK. Solusi yang ditawarkan berupa workshop pengembangan modul ajar berbasis proyek berbantuan aplikasi penilaian. Metode pengabdian yang digunakan berupa workshop dengan model blended learning, yaitu kombinasi kegiatan luring/ tatap muka dan secara daring. Hasil pengabdian yang akan dicapai berupa tersedianya modul ajar ajar berbasis proyek dengan berbantuan aplikasi penilaian. Luaran wajib yang ditargetkan berupa publikasi pada jurnal nasional bereputasi, sedangkan luaran tambahan berupa publikasi pada media online dan video pengabdian.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional PPKn FKIP UNS